Pirelli: Opsi Ban Lunak Terlalu Agresif di F1 GP Turki
Perubahan mendadak dalam perlakuan terhadap lintasan Istanbul Park, membuat Pirelli cemas. Pasalnya, pemasok ban F1 itu sudah mengubah kompon berdasarkan pengalaman di GP Turki sebelumnya.
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Musim lalu, permukaan trek dilapisi aspal baru. Situasi makin runyam ketika hujan turun saat lomba. Beberapa mobil balap pun melintir karena kehilangan grip.
Berkaca dari hal itu, Pirelli menggunakan kompon lebih lunak satu tingkat dari biasanya. Kombinasi C1, C2, C3 diubah jadi C2, C3 dan C4.
Dengan percaya diri, mereka pun membawa ban ke Istanbul. Namun, sesampainya di sana, utusan Pirelli terkejut karena karakter lintasan berubah. Penyelenggara memutuskan untuk melakukan water-blast (pembersihan dengan air bertekanan tinggi) demi mendapatkan daya cengkeram lebih besar.
Dalam latihan bebas Jumat kemarin, sebagian besar pembalap memilih ban lunak atau medium. Hanya segelintir yang memasang ban keras sejak awal.
Ternyata, mereka yang memakai ban lunak malah harus berjuang keras mengontrol mobil. Bos Pirelli Formula 1, Mario Isola, yakin saat balapan sebagian besar tim akan menghindari ban tersebut. Apalagi cuaca diperkirakan akan berubah-ubah, dari cerah ke hujan dan sebaliknya.
Isola khwatir kalau pilihan menggunakan ban lunak akan terlalu agresif dalam kondisi tersebut.
“Saya yakin bahwa ban lunak akan jadi pilihan yang agresif. Pertimbankan itu ketika kita memilih ban, tiga kompon untuk balapan ini. Kami tidak mengetahui perawatan dangkal yang mereka rencanakan,” ujarnya.
“Jadi melihat data dari tahun lalu, kami memutuskan untuk menggunakan satu langkah lebih lunak. Ban lunak adalah pilihan agresif. Saya yakin beberapa tim yang menggunakan ban lunak hari ini karena ingin menyingkirkan itu dan fokus pada medium dank eras untuk balapan, jika mereka merencanakan satu pit stop saja.”
Isola memprediksi bahwa ada beberapa tim yang melakoni kualifikasi dengan menggunakan ban lunak alih-alih medium karena selisih waktu lap hanya 0,3-0,4 detik, antara kedua tipe tersebut.
“Saya yakin kita akan melihat lebih dari dua atau tiga motor yang mencoba memakai ban lunak dalam kualifikasi karena delta waktu lap antara lunak dan medium sangat kecil,” tuturnya.
“Tidak sampai satu detik, di mana Anda bisa mengambil risiko besar di Q2 dengan ban medium daripada lunak. Dengan perbedaan kecil, mungkin hanya segelintir mobil yang mencoba lolos kualifikasi dengan kompon medium.”
Kondisi daya cengkeram yang jauh lebih baik disambut positif meski di luar dugaan Pirelli. Isola menyebut keputusan tim kuncinya pada hasil pada latihan bebas kedua.
“Level grip meningkat signifikan. Ini mungkin karena tidak ada aspal di atasnya dan boleh dibilang batu-batu terlihat, dan karena itu, menciptakan grip dibanding tahun lalu,” katanya.
“Peningkatan grip sangat jelas, karena waktu lap lebih cepat empat atau lima detik daripada tahun lalu. Jadi tidak ada keraguan dalam peningkatan level grip.
“Kami mengharapkan sejumlah butiran dan butiran jelas terlihat pada tiga kompon, terutama yang paling lunak dan terutama di kanan depan. Butiran di dalam justru mempercepat keausan. Jadi itu akan sangat penting untuk tim untuk melakukan pengukuran dan analisis data dari FP2 untuk memahami seperti apa umur keausan ban, tahun lalu, ketika kualifikasi dan balapan saat hujan.
“Seperti yang saya katakan, tarmac berbeda dibanding tahun ini. Kami satu langkah lebih sulit. Jadi data tentang keausan dan profil penggunaan yang kami ukur tahun lalu sudah tidak relevan,” ia mengungkapkan.
Isola tak menampik bahwa mereka terlambat mengetahui soal water-blast karena informasi datang relatif telat. Jadi Pirelli sudah terlanjur memproduksi ban baru berdasarkan data musim lalu.
“Biasanya, kami diberi informasi FIA kalau ada perubahan tarmac atau sirkuit memutuskan melapisi permukaannya lagi atau melakukan pemeliharaan khusus. Dalam hal ini, mungkin keputusan juga terlambat diambil promotor,” ujarnya.
“Ketika mereka memutuskan melakukan pemeliharaan ini, kami diinformasikan. Tapi, sudah terlambat karena kami telah memproduksi ban-ban tersebut dan siap digunakan untuk lomba. Ini bukan periode mudah untuk produksi dan logistik. Hadi kami membuat ban dan kemudian, kami baru sadar akan perubahan itu.”
Pole man Lando Norris, McLaren, dengan Pirelli Pole Position Award
Foto oleh: FIA Pool
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments