Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Podcast: Baku Untungkan Red Bull, Ferrari Bakal Merespons

F1 2022 siap berlanjut dengan GP Azerbaijan. Meski sama-sama trek jalan raya, karakter Baku berbeda dengan Monako. Red Bull akan diuntungkan, tetapi Ferrari siap merespons. Simak ulasannya di podcast ‘Motorsport.com Indonesia’.  

Sergio Perez, Red Bull Racing RB18, Max Verstappen, Red Bull Racing RB18

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Akhir pekan ini Formula 1 2022 dijadwalkan melangsungkan putaran kedelapannya, Grand Prix Azerbaijan. Race yang berlangsung di Sirkuit Baku City tersebut datang setelah gelaran GP Monako yang kontroversial.

Red Bull berhasil memenangi balapan di jalanan Monte Carlo akibat kesalahan strategi pit yang dilakukan Ferrari. Akibatnya, Charles Leclerc, yang sudah memimpin di tahap awal, kehilangan kemenangan, bahkan gagal finis di zona podium.

Leclerc benar-benar apes dalam dua race terakhir. Sebelumnya di GP Spanyol pilot Monako itu mengalami masalah teknis ketika memimpin balapan. Di kandangnya, ia kembali menelan pil pahit akibat kesalahan tim mengeksekusi strategi.

Setidaknya, Ferrari dapat hiburan dengan keberhasilan Carlos Sainz mengamankan podium kedua. Tetapi mereka tentu tidak ingin lagi kalah dari Red Bull pada balapan selanjutnya di Sirkuit Baku City, Azerbaijan.

Baca Juga:

Sementara itu, di Red Bull ada pemandangan tidak biasa, karena kemenangan digapai bukan melalui Max Verstappen, melainkan Sergio Perez. Pilot Meksiko memang sudah tampil lebih baik sejak latihan bebas.

Itu menjadi kemenangan pertama Checo musim ini dan membuatnya sekarang berada dalam persaingan perebutan gelar, bersama Verstappen (P1) dan juga Leclerc (P2). Menempati peringkat ketiga klasemen, ia cuma tertinggal 15 poin.

Legenda F1 Damon Hill baru-baru ini mengatakan selain Leclerc, Perez bisa menjadi ancaman nyata bagi Verstappen dalam mempertahankan gelar. Red Bull pun mengatakan akan senang melihat siapa pun dari dua pilotnya yang juara. Mereka hanya mengingatkan bahwa kepentingan di atas segalanya.

Walaupun masih perlu dilihat lebih jauh lagi bagaimana perlakuan Red Bull terhadap Perez karena, bukan rahasia lagi, jika tim yang bermarkas di Milton Keynes itu telah menjadikan Verstappen pembalap utama.  

Sergio Perez, Red Bull Racing, Max Verstappen, Red Bull Racing

Sergio Perez, Red Bull Racing, Max Verstappen, Red Bull Racing

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Menghadapi GP Azerbaijan, Perez jelas dalam kepercayaan diri tinggi. Selain modal kemenangan dari Monako, perlu diingat pembalap 32 tahun tersebut juga merupakan pemenang edisi sebelumnya di Baku.

Namun, tantangan yang bakal dihadapi tidak akan mudah. Verstappen tentu enggan lagi finis di belakang rekan setimnya. Selain itu, Ferrari pun berambisi untuk merespons Red Bull setelah belum menang lagi dalam empat race terakhir.

Seperti Monako, balapan di Azerbaijan berlangsung di trek jalan raya. Hanya saja karakter dan layout Baku sangat berbeda. Di sini, aksi menyalip sangat memungkinkan dengan trek yang lebih lebar serta panjang.

Jika lintasan di Monako panjangnya hanya sekitar 3,3 kilometer (km), Baku lebih dari 6 km. Salah satu sektor lurusnya memiliki jarak 2,2 km. Di sini penggunaan DRS benar-benar dapat dimaksimalkan. Karena itu, dengan mobil yang punya top speed paling baik, Red Bull bisa sangat diuntungkan di sini.

Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Carlos Sainz, Ferrari F1-75, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18, Max Verstappen, Red Bull Racing RB18

Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Carlos Sainz, Ferrari F1-75, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18, Max Verstappen, Red Bull Racing RB18

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Baku juga punya beberapa tikungan patah, menuntut para pembalap harus benar-benar presisi dalam melakukan pengereman, apalagi dengan mobil 2022 yang lebih besar. Ini membuat GP Azerbaijan diprediksi akan jauh lebih menarik daripada Monako.

Salah satu keunikan GP di Baku, tak ada pilot yang dominan. Dari enam race yang digelar, pemenangnya selalu berbeda setiap tahun, walaupun selalu datang dari kubu Red Bull atau Mercedes, dan Verstappen belum pernah menang di sini.

Tetapi Ferrari tentu sudah menyiapkan antisipasi untuk turun dalam trek tersebut. Pembalap Mercedes, George Russell, yang tampil konsisten sepanjang musim ini juga bukan tidak mungkin membuat kejutan.

Simak ulasan lengkapnya dalam episode terbaru podcast 'Motorsport.com Indonesia' melalui player yang berada di bawah naskah pengantar ini ataupun lewat medium Spotify dan Apple Podcasts.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya FIA Pertegas Aturan Garis Batas Masuk-Keluar Pit di Sirkuit Baku
Artikel berikutnya Alfa Romeo Siapkan Livery Spesial untuk F1 GP Azerbaijan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia