Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Podcast: Membaca Peta Persaingan Formula 1 2022

Regulasi baru, ambisi besar, dendam, dan pembuktian akan mewarnai jalannya Formula 1 2022, yang diprediksi bakal membuat kejuaraan makin menarik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Carlos Sainz Jr., Ferrari F1-75

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Kejuaraan Dunia F1 2022 merupakan sebuah era baru dengan perubahan regulasi besar pada aerodinamika, yang membuat mobil menjadi sangat berbeda dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya.

Perubahan dilakukan demi meningkatkan persaingan dan memungkinkan tim-tim yang ada di papan bawah memiliki peluang memperebutkan hasil terbaik.

Pasalnya, regulasi aerodinamika baru digadang-gadang dapat membuat mobil bertarung jarak dekat, yang sebelumnya sangat sulit untuk dilakukan akibat adanya turbulensi yang diciptakan mobil di depannya.

Namun, ini membuat setiap insinyur tim harus bekerja keras menciptakan mobil terbaik agar tak kehilangan tenaga, meski mobil menjadi jauh lebih berat.

Kecerdasan dan kreatifitas pada insinyur dipertaruhkan untuk membuat lekukan atau memasang perangkat aerodinamika dengan tepat. Ini ditujukan untuk memaksimalkan aliran udara agar mobil memiliki downforce yang baik dan dapat melaju dengan mulus.

Tetapi, saat melakukan tes pramusim pertama di Barcelona, masalah besar muncul yang tak didapatkan saat menguji mobil di terowongan angin dan simulator.

Masalah tersebut adalah porpoising atau mobil memantul yang menjadi karakter mobil dengan konsep ground effect. Itu terjadi karena mobil kehilangan aliran udara di bagian bawah ketika mendapatkan efek downforce.

Hal tersebut membuat mobil terlalu dekat dengan permukaan aspal dan secara otomatis membuat mobil kembali ke posisi semula. Ini akan terjadi berulang-ulang sehingga pembalap seperti berkendara di permukaan bergelombang.

Tim yang dapat menemukan solusi untuk permasalahan tersebut, diyakini bakal menjadi yang terkuat di awal musim. Saat ini, McLaren menjadi yang paling minim keluhan mengenai porpoising dengan solusi membuat pusaran angin di sisi belakang floor dekat dengan ban belakang.

Baca Juga:

Terlepas dari masalah porpoising, McLaren dan Ferrari terlihat memiliki mobil terkuat di trek. Meskipun, baik McLaren MCL36 maupun Ferrari F1-75 akhirnya harus mengakui kecepatan Mercedes F1 W13 sebagai mobil tercepat dalam tes pramusim pertama di Barcelona, Spanyol, 23-25 Februari lalu.

Kendati begitu, Mercedes dan Red Bull Racing diyakini membawa sesuatu yang baru pada tes berikutnya di Bahrain. Ini membuat balapan pertama musim ini sangat dinantikan karena akan terlihat kekuatan sesungguhnya dari masing-masing tim.

Selain itu, menarik juga melihat persaingan satu tim di Mercedes antara Lewis Hamilton dan George Russell. Di mana Hamilton masih menyimpan rasa dendam setelah gagal meraih gelar kedelapan tahun lalu (sebelumnya juara pada 2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020).

Sedangkan Russell ingin membuktikan bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk memperjuangkan gelar bersama tim besar seperti Mercedes. Diyakini, akan ada persaingan panas di garasi Mercedes tahun ini.

Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, juga akan membuktikan bahwa dirinya mampu mempertahankan gelarnya. Pasalnya, kemenangan tahun lalu dikatakan sebagai sebuah keberuntungan akibat keputusan kontroversial dari Steward.

Satu-satunya rookie di F1 2022, Gunyu Zhou, juga akan membuktikan dirinya mampu tampil kompetitif di level tertinggi. Mengingat pembalap asal Cina itu gabung Alfa Romeo karena membawa sponsor besar di belakangnya.

Seperti apa ulasan mengenai peta persaingan Formula 1 2022, selengkapnya bisa disimak dalam episode terbaru podcast ‘Motorsport.com Indonesia’ yang dapat diakses melalui player di bawah naskah ini atau lewa Spotify dan Apple Podcast.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Uralkali Tuntut Haas Kembalikan Uang Sponsor untuk F1 2022
Artikel berikutnya McLaren Gunakan Livery Berbeda untuk Tes Pramusim F1 Bahrain

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia