Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Podcast: Mengapa Hamilton Masih Akan Sulit Dikalahkan

Formula 1 (F1) 2021 resmi berlangsung akhir pekan ini. Lewis Hamilton masih jadi favorit. Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, pembalap Mercedes itu adalah "musuh bersama". Kami membahasnya dalam podcast edisi perdana Motorsport.com Indonesia.

Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Lewis Hamilton meraih gelar Formula 1 ketujuhnya pada musim 2020. Setelah itu, ia sempat menyita perhatian karena tidak kunjung teken kontrak baru dengan Mercedes.

Pada akhirnya, pembalap Inggris tersebut dan Mercedes sepakat melanjutkan kerja sama mereka, walau proposal yang ditandatangani hanya berdurasi hingga akhir F1 2021.

Dalam podcast episode perdana 'Motorsport.com Indonesia', editor in chief Tri Cahyo Nugroho dan editor I Gede Ardy Estrada bersama host Aprelia Wulansari membuka diskusi dari sisi teknis terkait pengembangan mobil dan jadwal F1 di tengah pandemi.

Mereka juga menyinggung alasan yang membuat berlarut-larutnya negosiasi antara Hamilton dan Mercedes, yang sedikit banyak dipengaruhi pandemi Covid-19.

Baca Juga:

Dengan kontrak yang hanya berdurasi satu tahun, tentu saja ini bisa menjadi momen terakhir Hamilton dalam jet darat, meski segala kemungkinan tetap dapat terjadi.

Mengingat hal itu, banyak pembalap diyakini bakal makin termotivasi untuk dapat menjegal Hamilton, yang jelas ingin melanjutkan dominasinya serta meraih titel kedelapan.

Tetapi menghentikannya bukan pekerjaan mudah mengingat musim ini regulasi engine freeze (pembekuan mesin) diterapkan. Otomatis tidak ada perubahan signifikan pada mobil.

Meski begitu bukan tidak mungkin untuk memutus dominasi Mercedes dan Hamilton pada 2021. Red Bull Racing dianggap yang paling punya kompetensi untuk melakukannya.

Memang masih ada pembalap Sebastian Vettel yang tahun ini memperkuat Aston Martin, yang memakai mesin Mercedes. Namun di tim baru ia akan butuh waktu adaptasi.

Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, saat menjajal mobil W12 dalam tes pramusim F1 2021 di Bahrain.

Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, saat menjajal mobil W12 dalam tes pramusim F1 2021 di Bahrain.

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Satu hal yang juga bakal membuat F1 2021 menarik adalah kembalinya juara dunia F1 dua kali (2005 dan 2006), Fernando Alonso musim ini dengan Tim Alpine F1.

Kehadiran Alonso diharapkan dapat menambah tekanan untuk Hamilton. Meski, apabila melihat sejarah, juara dunia F1 yang melakukan comeback selalu sulit bersaing.

Sebelum Alonso, Michael Schumacher dan Kimi Raikkonen pernah melakukannya. Mereka tak mampu meraih titel lagi pada periode keduanya mengaspal dalam Formula 1.

Turut disinggung juga dalam episode pertama podcast 'Motorsport.com Indonesia' calon suksesor Hamilton dengan bertaburnya banyak pembalap muda dalam F1 musim ini.

Pembahasan lengkap F1 2021, Hamilton sampai calon penerusnya dapat didengarkan melalui player di bawah naskah ini. Selain itu podcast 'Motorsport.com Indonesia' dapat diakses lewat Spotify dan Apple Podcast.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Zandvoort Masih Berharap Gelar F1 GP Belanda dengan Penonton
Artikel berikutnya Hakkinen Sebut Mesin Alpine Kurang Kompetitif

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia