Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Theo Pourchaire Maklumi Situasi Alfa Romeo

Pembalap Akademi Alfa Romeo yang sekarang balapan di Formula 2, Theo Pourchaire, mengungkapkan bahwa dirinya memaklumi kesulitan yang dihadapi oleh timnya.

Théo Pourchaire, Alfa Romeo

Foto oleh: Alfa Romeo

Theo Pourchaire, yang saat ini bertengger di peringkat ketiga klasemen sementara Kejuaraan FIA Formula 2, sebenarnya dijadwalkan turun di sesi latihan bebas pertama (Free Practice/FP 1) Formula 1 GP Prancis.

Namun begitu, karena pembatalan F2 Rusia, jadwal F2 Prancis pun dimajukan menjadi berbarengan dengan penyelenggaraan GP Prancis. Hal ini membuat Alfa Romeo harus menunda partisipasi Pourchaire di sesi FP1.

Mengetahui hal tersebut, Pourchaire mengatakan bahwa dirinya lebih memilih fokus ke Formula 2. Jika jadwal balapan F2 menjadi satu dengan pekan balap Formula 1, ia pun lebih memilih turun di ajang feeder series itu.

"Sejujurnya, kami tidak pernah membicarakan hal itu dengan Fred (Vasseur, prinsipal Alfa Romeo). Kami hanya mencoba berbicara soal Formula 2, dan dia memberitahu saya untuk fokus ke F2 saja," tutur Pourchaire.

"Tapi saya melihat wawancaranya, dan seharusnya saya mengendarai mobil F1 di Le Castellet. Tapi sayangnya pekan ini juga jadi pekannya Formula 2. Senang bisa balapan di kelas saya sendiri, tapi lihat saja masa depannya akan seperti apa.

"Saya bisa mengerti bahwa mencari waktu untuk FP1 itu sulit, karena hanya ada dua atau tiga lintasan yang saya rasa bisa dimanfaatkan maksimal oleh kami para pembalap muda untuk belajar. Tapi saya sadar bahwa ada sesi tes ban dengan Pirelli juga, kemudian belum lagi masalah cuaca.

"Zhou (Guanyu) adalah seorang rookie, sementara (Valtteri) Bottas harus mengemudikan mobilnya di Singapura, karena dia tidak balapan bersama Alfa Romeo di sana. Begitu juga dengan Suzuka (yang sudah absen dari F1 selama dua tahun).

"Jadi saya tidak terlalu memikirkan itu jika boleh jujur. Saya lebih memilih untuk memikirkan Formula 2, dan saya juga memiliki peluang untuk juara tahun ini."

Théo Pourchaire, Alfa Romeo

Théo Pourchaire, Alfa Romeo

Photo by: Alfa Romeo

Mendapatkan pertanyaan apakah dirinya akan senang jika bisa turun di kedua kelas dalam pekan yang sama, Pourchaire justru menjawab kurang suka.

"Saya tidak terlalu suka dengan situasi seperti itu. Tapi kembali lagi, semuanya tergantung situasi seperti apa yang akan saya hadapi," katanya.

"Saya lebih memilih untuk konsentrasi ke Formula 2 dan hanya melakukan aktivitas F2 atau F1 di satu pekan."

Prinsipal Tim Alfa Romeo Fred Vasseur sebelumnya mengungkapkan kesulitan mencari waktu FP1 bagi para pembalap muda mereka disebabkan dengan karakter lintasan F1 yang berbeda-beda.

Singapura dianggap bukan seri yang ideal bagi Pourchaire untuk ambil bagian dalam FP1, karena model lintasan yang merupakan sirkuit jalanan.

Sirkuit Suzuka yang akan digunakan untuk GP Jepang juga dianggap terlalu berat bagi pembalap rookie mencatatkan waktunya.

Ditambah, Alfa Romeo ingin Bottas memiliki jam terbang lebih di sana, mengingat Jepang sudah absen selama dua musim.

"Kami sempat mempertimbangkan Le Castellet untuk Theo (Pourchaire)," tutur Vasseur saat mendapatkan pertanyaan rencana untuk Theo Pourchaire.

"Tapi sekarang Le Castellet akan digunakan untuk balapan Formula 2. Mereka mengubahnya karena pembatalan balapan di Sochi.

"Kami harus bisa mendapatkan jadwal untuknya di akhir musim ini. Ini tidak mudah karena Anda tidak ingin menurunkannya di Singapura. Jepang juga merupakan lintasan yang berat bagi rookie serta bagi mereka yang sudah lama tidak balapan di sana.

"Anda memiliki jadwal Sprint Race, dan kemudian ada dua atau tiga seri di mana mereka akan menggunakan waktunya untuk menjalankan tes ban. Ini berarti Anda perlu mengorbankan FP2, serta semakin menyulitkan kami menurunkan rookie di FP1.

"Kami mungkin bisa menurunkannya di Meksiko. Di Austin juga sepertinya cocok. Tapi mereka (Pirelli) juga akan melakukan tes ban di sana. Semua bergantung pada cuaca di venue nanti."

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Duo Aston Martin Nilai Aero 2022 Ubah Tantangan di Paul Ricard
Artikel berikutnya Mantan Manajer Bongkar Keburukan Keluarga Michael Schumacher

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia