Presiden Ferrari Lontarkan Kritik Pedas
Presiden Ferrari John Elkann menyebut Tim Kuda Jingkrak harus mengubah sudut pandang dan strategi terkait hasil buruk di Kejuaraan Dunia Formula 1 2020 lalu.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Pengusaha berdarah Italia-Amerika itu mengungkapkan sejumlah kritik terhadap Ferrari menyusul hasil buruk di F1 musim lalu di depan para pemegang saham lewat video conference.
Ferrari tidak mampu merebut kemenangan di F1 musim lalu. Charles Leclerc hanya dua kali finis podium (kedua di Austria dan ketiga di Inggris) sedangkan Sebastian Vettel (kini di Aston Martin) cuma sekali naik podium ketiga di Turki.
Ferrari pun hanya mampu mengoleksi 131 poin – rata-rata hanya 7,7 poin per balapan – an finis di peringkat keenam klasemen akhir konstruktor. Inilah posisi terburuk Ferrari sejak terakhir dialami pada 1980.
Sebelum 2020, Ferrari juga tidak mampu menang dalam semusim F1 masing-masing pada 1950 (konstruktor mulai dilombakan pada 1958), 1957, 1962 (peringkat 6), 1965 (4), 1967 (5), 1969 (6), 1973 (6), dan 1980 (10).
Kendati begitu, Ferrari hingga kini masih menjadi tim tersukses di F1 dengan gelar konstruktor terbanyak, 16 (1961, 1964, 1975-1977, 1979, 1982, 1983, 1999, 2000-2004, 2007, 2008), mengungguli Williams (9), McLaren (8) dan bahkan Mercedes (besama Lotus, 7).
Ferrari juga menjadi tim dengan kemenangan terbanyak di F1, 238. Bandingkan dengan McLaren (182) atau Mercedes (115) yang mengawainkan gelar konstruktor dan pembalap dalam tujuh tahun terakhir (2014-2020).
Untuk jumlah gelar pembalap, Ferrari juga belum bisa ditandingi dengan 15 trofi (1952, 1953, 1956, 1958, 1961, 1964, 1975, 1977, 1979, 2000-2004, 2007), mengungguli McLaren (12), Mercedes (9), dan Williams (7).
Tetapi sukses terakhir Ferrari diraih lebih dari satu dekade lalu. Gelar konstruktor terakhir mereka rebut pada 2008 dengan memenangi delapan dari 18 lomba. Kimi Raikkonen menjadi pembalap terakhir Ferrari yang mampu juara pada 2007.
“Masa lalu indah bukan jaminan akan indah untuk saat ini atau masa depan yang cerah,” kata John Elkann, 44 tahun.
“Ferrari harus lebih rendah hati dan memulai langkah baru dari sekarang. Kami tidak puas dengan hasil di Formula 1. Ferrari akan mengubah paradigma dan bekerja dengan rendah hati serta dedikasi untuk perubahan besar-besaran.”
Ferrari sendiri sudah melakukan restrukturisasi divisi teknis menyusul buruknya performa sasis SF1000 di F1 musim lalu. Prinsipal Tim Ferrari Mattia Binotto yakin Ferrari mampu kembali ke papas atas musim ini.
Namun, Mattia Binotto juga tahu benar jika dirinya tidak memiliki waktu tak terbatas untuk membawa Ferrari kembali ke papan atas F1.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments