Prioritaskan Shield, F1 batalkan konsep Halo
Formula 1 siap meninggalkan konsep proteksi kokpit Halo setelah memprioritaskan konsep yang lebih baru bernama 'Shield'.









Keputusan tersebut diambil menyusul pertemuan antara Grup Strategi dengan Komisi F1 yang diadakan di Paris, Perancis.
Perangkat pelindung kokpit menjadi topik paling hangat menyusul dua kecelakaan fatal yang dialami pembalap F1, Jules Bianchi, dan pembalap IndyCar, Justin Wilson.
Pada awalnya, Halo muncul sebagai konsep yang memiliki kemungkinan paling besar untuk diterapkan. Namun konsep tersebut terbukti kurang populer, terutama pada aspek estetis.
Kendati demikian, Halo diuji coba secara ekstensif pada musim 2016 dan siap untuk diperkenalkan pada tahun berikutnya, sebelum Grup Strategi memutuskan untuk menundanya hingga 2018.
Namun, pada pekan balapan GP Tiongkok, FIA memberikan presentasi kepada para pembalap tentang konsep yang baru bernama 'Shield' – kaca transparan yang tidak melindungi keseluruhan bagian kokpit – sebagai alternatif.
Kini konsep tersebut telah mendapatkan prioritas, seperti yang tertulis dalam pernyataan FIA: "Beberapa solusi perlindungan bagian depan telah dipelajari, dan kini keputusan telah diambil untuk memberikan prioritas pada sistem 'Shield'.
"FIA akan menguji coba sistem tersebut di trek sepanjang musim ini, sebagai persiapan menjelang implementasi pada tahun 2018."
Meski dianggap sebagai langkah kompromi antara keselamatan dan estetis, 'Shield' tetap memancing keraguan dari beberapa pembalap F1 seperti Daniil Kvyat, dan duo pembalap Haas, Kevin Magnussen dan Romain Grosjean.
Sementara pembalap Williams, Felipe Massa, yang mengalami insiden benturan pada kepala di GP Hongaria 2009, mengaku lebih memprioritaskan aspek keselamatan ketimbang estetis.

Artikel sebelumnya
F1 akan larang penggunaan sirip hiu dan sayap-T pada 2018
Artikel berikutnya
India berusaha tarik pajak balapan Formula 1

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Formula 1 |
Penulis | Valentin Khorounzhiy |