Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Problem Kompleks Hantui Mercedes

Hasil tes Tim Mercedes-AMG Petronas di Bahrain jauh di bawah harapan. Dua teknisi senior Mercedes mencoba menganalisis penyebabnya buruknya performa sasis Mercedes F1 W12.

Valtteri Bottas, Mercedes W12

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Mercedes menjadi tidak difavoritkan pada lomba pertama Kejuaraan Dunia Formula 2021, GP Bahrain, 26-28 Maret mendatang. Adalah hasil tes yang dilakukan di tempat yang sama, Sirkuit Internasional Bahrain, pekan lalu.

Juara dunia F1 tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) Lewis Hamilton finis di P4. Mercedes F1 W12 EQ Power+ geberannya tertinggal hingga 1,065 detik dari Red Bull Racing RB16B milik Max Verstappen yang menjadi pembalap tercepat.

Valtteri Bottas, pembalap Mercedes lainnya, mampu memimpin pada hari kedua tes dengan waktu lap 1 menit 30,289 detik. Namun, waktu lap pembalap Finlandia itu terpaut 1,329 detik dari lap tercepat Verstappen yang dibuat pada hari terakhir.

“Tes diawali dengan kondisi yang sangat tidak biasa karena banyaknya butiran pasir di lintasan. Hebatnya, kami masih mampu mencatat waktu lap bagus,” kata Andrew Shovlin, teknisi senior Mercedes.

“Tetapi, angin sangat memengaruhi performa mobil kami sehingga menyulitkan kami mencari setelan terbaik. Apalagi jika angin berubah arah dari hari ke hari.”

Shovlin mengakui timnya bermasalah dengan transmisi pada sesi pagi hari pertama tes sehingga hanya finis P6. Namun, Mercedes mampu memperbaiki performanya meskipun harus mengurangi jumlah lap saat menguji daya tahan mobil.

Baca Juga:

James Vowles sebagai Chief Strategist Mercedes juga menjelaskan mengapa sasis Mercedes W12 tidak stabil. Vowles mengungkapkan, semua tahu bila Mercedes tidak mampu menandingi kecepatan Red Bull di tes Bahrain.

“Jujur, kami belum bisa memastikan area mana yang mengalami masalah. Kami masih melakukan analisis sejumlah data,” tutur teknisi asal Inggris tersebut.

Shovlin menambahkan, saat angin bertiup dari belakang, Mercedes W12 menjadi tidak stabil. Ban memang cenderung lebih cepat panas di Sirkuit Bahrain. Saat itu terjadi, mobil mulai selip dan memperburuk kondisi.

“Kondisi tersebut sebetulnya sama dengan mobil tim lain. Tetapi, sepertinya mobil kami lebih sensitif terhadap angin ketimbang mobil lain. Kini, kami akan menguji set-up lain yang membuat mobil lebih tenang,” ucap Shovlin.

Saat ditanya di mana posisi Mercedes menjelang lomba pembuka, setelah melihat tes di Bahrain, James Vowles juga tidak bisa memastikan.

“Bagi saya, masih banyak pertanyaan yang harus dijawab. Itu memang sering terjadi saat tes musim dingin. Yang pasti, kami sudah mengenali tren yang terjadi saat ini, Red Bull memiliki mobil terbaik,” ucap Vowles.

“Namun, semua itu baru tes. Kami akan mencoba mengubahnya saat lomba nanti. Kami memprediksi Red Bull akan sangat kuat. Tetapi siapa yang akan berada di depan nanti, itu tergantung performa harian saat akhir pekan lomba nanti.”

  

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vettel Akan Tampil Maksimal sejak Balapan Pertama
Artikel berikutnya Silverstone Akan Bagi Tiket F1-MotoGP ke Tenaga Medis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia