Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Alain Prost Sempat Ingin Calonkan Diri sebagai Presiden FIA

Pembalap legendaris F1 Alain Prost mengungkapkan dirinya mempertimbangkan untuk menjadi Presiden FIA, namun sekarang keinginan tersebut sudah terlambat.

Alain Prost, Alpine F1 Team

Alain Prost, salah satu nama yang telah mencatatkan namanya dalam sejarah Formula 1 (F1), telah bekerja di Alpine sejak 2015. Selama periode tersebut ia umumnya mengambil peran sebagai konsultan tim.

Berhasil menjadi juara dunia F1 empat kali di masa lalu, pria Prancis tersebut terkenal karena rivalitasnya dengan pembalap jet darat legendaris asal Brasil, Ayrton Senna.

Prost juga mendirikan tim yang menyandang namanya, Prost Grand Prix. Skuad bentukannya itu sempat turut meramaikan Formula 1 selama lima musim, dari 1997 hingga 2001, sebelum akhirnya bangkrut.

Baca Juga:

Mantan pembalap berusia 66 tahun tersebut, yang tidak memperpanjang kontraknya dengan Alpine pada akhir 2021, mengaku sempat mempertimbangkan untuk maju mencalonkan diri sebagai Presiden FIA.

“Saya beri tahu Anda sebuah rahasia: Saya sudah sangat dekat untuk mencalonkan diri sebagai Presiden FIA, tetapi sudah terlambat,” ujar Prost kepada L’Equipe saat ditanya apakah dia akan mengikuti jejak Jean Todt.

“Saya sudah berada di Formula 1 selama 40 tahun dan saya telah memegang setiap posisi. Saya adalah seorang pembalap, saya pernah menjadi prinsipal tim dan masuk sebagai dewan tim.

Alain Prost berbincang bersama Fernando Alonso, Alpine

Alain Prost berbincang bersama Fernando Alonso, Alpine

Foto oleh: Alpine

“Saya juga (pernah) memimpin GPWC (Grand Prix World Championship). Jadi, saya mungkin bisa maju presidensi FIA. Saya tak ingin sesuatu yang spesifik. Saya hanya mau kerja dengan orang yang mau bekerja sama.”

Alain Prost kini sudah meninggalkan Alpine dan ketika ditanya apakah dirinya menikmati pekerjaannya bersama tim pabrikan Prancis tersebut, ia menjawab, “Tidak juga.”

“Ketika Anda tiba di sirkuit, jika bos tim bahkan tidak menyapa Anda, maka (pekerjaan) itu sudah tidak menyenangkan lagi,” sang legenda menambahkan.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kimi Raikkonen Lega Sudah Tinggalkan Banyak ‘Kepalsuan’ di F1
Artikel berikutnya Alex Albon Kehilangan Kunci Mobil pada Hari Pertama di Williams

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia