Dua Protes Ditolak FIA, Mercedes Berniat Ajukan Banding

The Silver Arrows mengajukan dua protes kepada FIA Steward soal restart usai periode Safety Car yang dikerahkan menyusul insiden kecelakaan Nicholas Latifi pada Lap 53 di Sirkuit Yas Marina, Minggu (12/12/2021).

Protes pertama mempermasalahkan Max Verstappen yang sempat melewati Lewis Hamilton saat berada di belakang Safety Car. Sedangkan kedua menyoal dugaan pelanggaran prosedur restart.

Kedua protes itu dimentahkan Steward. Tak puas atas keputusan FIA, Mercedes pun resmi mengonfirmasi niatnya untuk mengajukan banding.

“Kami telah mengajukan niat kami untuk mengajukan banding terhadap Dokumen 58/keputusan Steward yang menolak protes tim,” kata juru bicara Mercedes setelah balapan.

Itu berarti, Mercedes sekarang memiliki waktu selama 96 jam untuk memutuskan apakah akan melanjutkan tindakannya dan secara resmi mengajukan banding ke Pengadilan Banding Internasional FIA.

Dalam sidang dengar pendapat (hearing), Mercedes menyebut Race Director, Michael Masi, tidak mengikuti regulasi olahraga dengan melanjutkan balapan saat tersisa satu lap.

Argumen yang dilontarkan Mercedes adalah, bahwa prosedur restart pbelum sepenuhnya selesai. lantaran tidak semua mobil yang dilewati diizinkan untuk menyalip Safety Car.

Namun, para Steward menolak protes tersebut, sembari mengklaim pasal regulasi berdasarkan kasus telah ditiadakan oleh seruan agar Safety Car masuk di akhir lap.

Team Principal Red Bull, Christian Horner, mengatakan timnya tidak pernah ingin berakhir di depan Steward setelah kejuaraan diputuskan. Dia menyebut langkah Mercedes sebagai bentuk keputusasaan.

Sitanya sebelum konfirmasi niat Mercedes untuk mengajukan banding, Horner berkata: “Jika mereka mengajukan banding, (maka) mereka mengajukan banding.

“Kami akan melawannya di pengadilan banding dan kemudian di pengadilan hukum jika mereka akan menempuh jalan itu.”

FIA sendiri merilis klasifikasi F1 GP Abu Dhabi pada pukul 12.06 waktu setempat di Abu Dhabi. Tetapi memberikan catatan "tunduk pada banding yang diajukan ke ICA (Pengadilan Banding Internasional).