Kimi Raikkonen Komentari Cara Kerja Sebastian Vettel
Pada periode keduanya memperkuat Ferrari, Kimi Raikkonen mengaku bisa menikmati jadi rekan setim Sebastian Vettel, meskipun kedua juara dunia F1 itu punya pendekatan berbeda sebagai pembalap.

Kimi Raikkonen dan Sebastian Vettel sama-sama membalap untuk Tim Scuderia Ferrari di Formula 1 (F1) selama empat musim, dari 2015 hingga 2018.
Pembalap berjuluk Iceman itu masih ingat dengan jelas bagaimana ia mengamati cara kerja Vettel yang unik dan mengungakapkan bahwa mereka memiliki hubungan pertemanan yang baik di luar lintasan.
Sebagai pilot jet darat, Sebastian Vettel terkenal karena kemampuannya mengingat dan perhatiannya terhadap detail selama technical briefing. Raikkonen mengakui telah mengamati hal ini saat di Ferrari.
“Dia benar-benar pria yang hebat. Kami memiliki hubungan yang baik dan dia memiliki cara kerja yang sangat spesifik,” Raikkonen mengungkapkan dalam podcast ‘Beyond the Grid’.
Namun pembalap yang telah resmi pensiun dari Formula 1 pada akhir musim 2021 itu menggarisbawahi bahwa cara kerja unik Vettel tidak selalu berarti mantan rekannya tersebut lebih baik daripada pembalap lain, sebab setiap orang punya pendekatan sendiri.
“Apa yang dianggap sebagai kerja keras dan apa yang tidak? Itu seperti ketika Anda sudah menyelesaikan pekerjaan Anda sejak lama, tetapi Anda tetap tinggal di paddock selama tiga jam ekstra hanya untuk memastikan Anda jadi yang terakhir pulang sebab itu membuat Anda terlihat baik,” ujar Iceman.
“Orang-orang dapat melakukan apa yang mereka inginkan. Saya melakukan apa yang saya lakukan dan ketika saya senang karena semuanya seperti yang kami inginkan dengan para engineer, maka saya pulang.

Sebastian Vettel, Ferrari, dan Kimi Raikkonen, Ferrari, bersama Eddie Jordan
Foto oleh: Ferrari
“Kami semua memiliki cara kerja yang berbeda dan kami semua ingin melihat hal-hal dengan cara yang berbeda,” juara dunia F1 2007 yang mengakhiri kariernya usai membela Alfa Romeo itu menambahkan.
Sebastian Vettel sebelumnya menganggap bahwa dirinya telah gagal dalam enam musim bersama Ferrari. Sebab, ia tidak pernah meraih gelar juara dunia dengan pabrikan Italia seperti yang sukses dilakukannya bersama Red Bull Racing pada 2010 hingga 2014.
Kimi Raikkonen, yang meraih satu-satunya titel juara dunia F1 ketika membela Tim Kuda Jingkrak, bisa memahami mengapa pembalap yang sekarang memperkuat Aston Martin tersebut merasa seperti itu.
“Kami semua di sini untuk mencoba menang dan jika kami tidak melakukannya, dalam banyak hal itu adalah kegagalan. Terutama ketika Anda berada dalam tim yang Anda harapkan untuk bisa menang sebagai sebuah tim,” kata Raikkonen.

Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing C39, Sebastian Vettel, Ferrari SF1000
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Sebastian Vettel Berharap Lebih dari Aston Martin
Carlos Sainz Percaya Diri Mampu Bersaing Gelar pada F1 2022
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.