Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kimi Raikkonen Pembalap F1 Terakhir yang Bukan Robot

Mantan bos Formula 1 Bernie Ecclestone menyebut Kimi Raikkonen sebagai pilot terakhir di grid ajang balap jet darat yang tidak bertingkah seperti robot.

Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing

Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing

Jerry Andre / Motorsport Images

Sepanjang berkarier di Formula 1 (F1), Kimi Raikkonen terkenal karena karakternya yang kuat. Juara dunia 2007 itu tidak pernah basa-basi saat berbicara, baik dengan pers maupun timnya.

Jika pembalap lain mendapatkan banyak pelatihan menghadapi dan berbicara di depan media, Iceman selalu menonjol karena kurang antusias atau seenaknya sendiri menjalani konferensi pers.  

Dan sikap jujur serta apa adanya dari Raikkonen tersebut justru disukai banyak orang, termasuk mantan CEO Formula 1 Bernie Ecclestone.

“Kimi, sebagai pribadi, adalah pria yang super. Sebagai seorang pembalap, dia sangat hebat. Dia tipikal driver yang Anda inginkan: hanya fokus pada balapan dan tidak terlalu memperhatikan orang lain. Dia selalu memberikan opini jujur,” ujar Ecclestone kepada Sport1.de.

Baca Juga:

Menurut pria 91 tahun tersebut, tak ada pembalap lain seperti Iceman di dalam Formula 1 hari ini, yang dianggapnya sebagai masalah bagi olahraga balap single-seater paling bergengsi itu.

“Tidak, saya pikir tidak ada ‘Kimi’ lainnya (di F1) saat ini. Itulah masalahnya. Mereka (pembalap) semua bertingkah sangat, sangat (seperti) robot, mendengarkan dan melakukan apa-apa yang diperintahkan daripada melakukan sesuatu yang mereka anggap benar,” tutur Ecclestone.

Sebelumnya, pembalap legendaris F1 Alain Prost juga mengatakan bahwa para pilot jet darat sekarang ini telah menjadi robot. Hal itu diungkapkan setelah ia merasa junior-juniornya harus menjadi bagian dari sistem.

“Pembalap harus tetap diam agar tidak merusak citra sponsor. Mereka dipaksa menjadi bagian dari sistem. Selama dekade terakhir, para pilot menjadi makin seperti robot,” tutur Prost prihatin.

Sekarang satu-satunya pembalap non-robot, Raikkonen, telah pensiun dari F1. Apa yang akan dilakukan Iceman selanjutnya masih belum jelas karena ia tidak mendaftar untuk seri balap lain pada musim 2022.

Pembalap Formula 1 Kimi Raikkonen dan Fernando Alonso bersama Bernie Ecclestone

Pembalap Formula 1 Kimi Raikkonen dan Fernando Alonso bersama Bernie Ecclestone

Foto oleh: FIA

Satu hal yang disampaikan mantan pembalap Alfa Romeo itu adalah bahwa dirinya ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarganya dan mungkin tidak akan pernah lagi menginjakkan kaki di paddock F1.

“Hanya waktu yang akan menjawabnya,” ujar Raikkonen, 42 tahun, kepada Bild ketika ditanya seberapa besar ia bakal merindukan Formula 1 setelah memutuskan menutup kariernya pada akhir musim 2021.

Seperti yang sudah semua orang ketahui, mengemudi (balapan) adalah satu-satunya hal yang saya suka (dari Formula 1). “Saya mungkin tidak akan pernah menginjakkan kaki di paddock lagi. Formula 1 tidak pernah jadi hidup saya. Selalu ada hal-hal yang lebih penting bagi saya.

“Tak ada yang akan mengubah itu. Saya berhenti bukan karena saya tidak punya energi, namun karena saya memiliki hal yang lebih baik untuk dilakukan daripada duduk di pesawat dan menginap di hotel,” Iceman menegaskan.  

Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing

Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya McLaren Bantu Daniel Ricciardo Atasi Kelemahannya
Artikel berikutnya Esteban Ocon Belajar Banyak dari Fernando Alonso

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia