Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Raikkonen Percaya Ferrari Bangkit Musim Depan

Formula 1 2020 memang bukan musim ideal bagi Scuderia Ferrari. Pabrikan asal Italia ini tak mampu bersaing dan itu turut menuai perhatian Kimi Raikkonen.

Kimi Raikkonen, Alfa Romeo

Kimi Raikkonen, Alfa Romeo

Charles Coates / Motorsport Images

Pembalap Alfa Romeo Orlen Racing tersebut menilai sangat mungkin dan masuk akal Ferrari bangkit pada musim 2021 meski mengalami kegagalan musim ini.

Sepanjang F1 2020, performa Ferrari jauh dari harapan dan berada jauh dari persaingan meraih podium, bahkan mereka kesulitan untuk menembus lima besar.

Kini tim pimpinan Mattia Binotto itu berada di urutan keenam klasemen konstruktor dengan 130 poin. Meski masih ada peluang, tampak sulit bagi Ferrari menembus tiga besar.

Baca Juga:

Masalahnya, mereka harus bersaing dengan Racing Point, McLaren, serta Renault untuk posisi tersebut dalam tiga balapan tersisa musim ini.

Kesulitan Ferrari tak luput dari perhatian Raikkonen. Sebagai pembalap yang pernah membela Tim Kuda Jingkrak dalam dua periode (2007-2009 dan 2014-2018, ia turut angkat bicara.

Menurut Iceman, ini bukanlah kali pertama Ferrari mengalami musim yang mengecewakan. Mereka pernah berada dalam situasi yang sama sebelumnya.

Oleh karena itu, Raikkonen mengatakan tidak ada alasan mengapa mantan timnya tersebut tak mampu bangkit pada ajang balap jet darat tahun berikutnya.

Pembalap Kimi Raikkonen mendapat sambutan dan aplaus meriah di pit stop setelah sukses memenangi GP Australia 2007 bersama Ferrari.

Pembalap Kimi Raikkonen mendapat sambutan dan aplaus meriah di pit stop setelah sukses memenangi GP Australia 2007 bersama Ferrari.

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

"Saya tidak benar-benar tahu harus berkata apa soal itu," ujar pembalap asal Finlandia yang meraih gelar juara dunia F1 pada 2007 bersama Ferrari tersebut kepada Automoto.

"Saya membela Ferrari bertahun-tahun, dan ini bukan yang pertama di mana mereka tidak kompetitif dalam satu musim lalu tampil sangat kuat di musim berikutnya."

Raikkonen ingat ketika masih memperkuat Ferrari pada 2008. Kala itu mereka memiliki mobil hebat dan sangat kompetitif. Namun hal sebaliknya terjadi pada 2009.

"Ferrari memiliki mobil hebat pada 2019 tetapi tidak tahun ini. Jadi saya melihat beberapa kesamaan antara situasi sekarang dan periode itu (2008-2009)," kata Raikkonen.

Kimi Raikkonen memacu mobil Alfa Romeo Racing C39 di depan pembalap Ferrari Sebastian Vettel dalam race GP Turki 2020.

Kimi Raikkonen memacu mobil Alfa Romeo Racing C39 di depan pembalap Ferrari Sebastian Vettel dalam race GP Turki 2020.

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

"Hal ini juga terjadi saat saya memperkuat McLaren. Satu tahun mereka kompetitif dan tahun berikutnya tidak mampu bersaing. Jadi problem itu sering terjadi dalam F1."

Alfa Romeo Racing Orlen yang memakai power unit Ferrari pun belum mampu tampil maksimal dan berada di urutan kedelapan klasemen konstruktor.

Raikkonen bersama rekan setimnya, Antonio Giovinazzi, musim ini pun kesulitan bersaing menembus 10 besar klasemen pembalap. Keduanya berada di urutan ke-16 dan 17.

"Isu pada mesin juga menimpa kami tahun ini. Namun saya yakin (situasinya) akan membaik. Saya tak melihat alasan mengapa mereka (Ferrari) tidak mampu bangkit," ucap Iceman.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hulkenberg Sebut Negosiasi soal Masa Depannya Berjalan Lambat
Artikel berikutnya Pemerintah Mongolia Tunggu Permintaan Maaf Verstappen

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia