Raikkonen Tak Peduli jika Schumacher Jadi Penggantinya
Pembalap Alfa Romeo, Kimi Raikkonen, mengaku tak peduli dengan pembicaraan siapa yang akan menggantikannya, jika dirinya memutuskan pensiun.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Setiap tahunnya, Kimi Raikkonen dikaitkan dengan rumor pensiun. Ia terus mendapatkan pertanyaan apakah dirinya memutuskan mengakhiri kariernya sebagai pembalap jet darat.
Rumor tersebut semakin kencang di musim ini, lantaran Alfa Romeo belum menentukan komposisi pembalap mereka untuk menghadapi Formula 1 (F1) 2022.
Beberapa nama pun masuk ke dalam daftar calon pembalap tim yang sebelumnya bernama Sauber itu, termasuk Valtteri Bottas, Mick Schumacher, hingga pembalap-pembalap junior Ferrari.
Melihat hal tersebut, Raikkonen mengaku tidak terlalu peduli mengenai perbincangan siapa yang akan menggantikannya di Alfa Romeo.
Pembalap yang dijuluki The Iceman ini juga belum tahu apakah dirinya akan bertahan di Alfa Romeo atau tidak.
"Jika saya memutuskan pensiun, saya tidak akan peduli siapa yang akan mengisi kursi saya. Itu juga bukan menjadi masalah saya," ujar Raikkonen.
"Sejujurnya saya juga belum tahu (apakah bertahan atau tidak). Tahun lalu, saya mendapatkan pertanyaan seperti ini. Semua orang memiliki pertanyaan yang serupa," tambahnya.
Kemungkinan besar, kursi juara dunia Formula 1 2007 itu akan jatuh ke tangan Mick Schumacher, mengingat pembalap asal Jerman itu sempat berharap bisa balapan di tim yang memiliki mobil lebih cepat daripada Haas.
Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing C41, battles with Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Sebagai senior yang pernah membela Ferrari, Raikkonen pun memberi masukan bahwa tahun ini menjadi momen yang tepat untuk Schumacher mengumpulkan pengalaman dan menambah wawasan.
"Tak mudah menjadi untuk memberikan dampak besar saat Anda membalap di Formula 1 dengan mobil yang tidak terlalu cepat. Tapi ini juga bagus untuknya (Schumacher). Karena Haas bukan tim yayng cepat, dia bisa balapan dengan kecepatan yang cocok dengannya," tutur Raikkonen.
"Sudah jelas bahwa dia berada di bawah tekanan yang besar karena nama belakangnya. Tapi, seperti yang saya bilang, dia memulai kariernya di sini dengan mengendarai mobil yang tidak terlalu cepat.
"Itu bagus, karena orang-orang tidak akan menaruh harapan besar di pundaknya. Ini menjadi momen yang tepat untuk Mick belajar dan mengumpulkan pengalaman," kata Kimi Raikkonen, yang pernah membela Sauber, McLaren, Ferrari, dan Lotus, sepanjang kariernya di F1.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments