Kimi Raikkonen Tetap Dingin Tanggapi Akhir Kariernya di F1
Perpisahan Kimi Raikkonen dengan Formula 1 tidak berakhir ideal akibat insiden di GP Abu Dhabi. Namun, seperti biasa, Iceman menanggapi secara dingin. Baginya, apa pun hasil balapan tak terlalu penting.
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Kimi Raikkonen mengakhiri Grand Prix (GP) Abu Dhabi – penampilannya ke-349 di Formula 1 (F1) sekaligus yang terakhir – dengan situasi yang tidak sesuai ekspektasi. Ia gagal finis dalam race di Sirkuit Yas Marina, Minggu (12/12/2021).
Alih-alih kecewa, Iceman lebih suka merefleksikan karier gemilangnya di ajang jet darat selama 20 tahun, sesuatu yang tak bisa dicapai banyak pembalap, dan memori luar biasa yang ikut menyertainya.
Balapan F1 pamungkas Raikkonen di Abu Dhabi berakhir ketika pembalap Alfa Romeo tersebut melaju ke Tikungan 6, lalu mengalami spin, membuat mobil C41-nya keluar jalur dan menabrak pembatas.
Setelah race, Raikkonen mengaku tidak kecewa. Ia mengatakan hal-hal seperti itu terjadi dalam balapan, termasuk F1. Jadi pembalap 42 tahun asal Finlandia tersebut merasa tak ada yang perlu disesali.
“Sayangnya, terkadang (balapan) berakhir seperti itu. Ada beberapa masalah dengan mur di roda dan ada momen kecil di lap sebelumnya dan kemudian (insiden) terjadi,” tutur Iceman dilansir Formula1.com.
“Tetapi, Anda tahu, itu (biasa) terjadi (dalam balapan). Jujur saja, hasil akhirnya tidak masalah. Tak penting bagaimana akhirnya. Semua sudah selesai dan ya, saya menantikan (masa pensiun).
“Saya merasa baik-baik saja, seperti yang sudah saya katakan, saya tidak sabar untuk mengakhirinya dan memulai hidup normal di luar F1 seperti yang saya tahu,” juara dunia Formula 1 2007 menambahkan.
Bagi penggemar jet darat, khususnya fans Raikkonen, tahu bahwa reaksi dingin dan tak acuh seperti itu akan keluar dari mulut sang pembalap, yang dikenal tidak suka basa-basi dan karenanya dijuluki Iceman.
“Ya, banyak harapan baik dan hal-hal semacam itu (yang saya terima). Saya bukan orang yang suka (testimoni), tetapi senang melihat semua dukungan dan banyak orang hebat di sini,” ujar Raikkonen.
Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing C41
Foto oleh: Alfa Romeo
“Namun sekarang saya bahagia (sudah) menjalaninya dan saya antusias untuk meninggalkannya dengan melakukan hal-hal normal. Tentu saja saya akan merindukan banyak sosok hebat yang saya temui selama bertahun-tahun.
“20 tahun (di Formula 1) berlalu dengan cepat, saya telah membuat begitu banyak kenangan, sebagian bagus dan beberapa lainnya buruk. Semua akan tetap bersama saya selamanya,” ia menambahkan.
Musim pemungkas Raikkonen tidak bisa mengesankan. Ia menempati posisi ke-16 klasemen akhir F1 2021 dengan raihan 10 poin. Namun seperti yang telah diungkapkannya, itu tidak terlalu penting. Ia sudah meraih segalanya.
Sejak melakoni debutnya di F1 dalam GP Australia pada 2001 silam bersama Sauber, Kimi Raikkonen telah tampil dalam 349 balapan, mencetak 1.873 poin, menang 21 kali dengan total raihan 103 podium.
Musim terbaiknya adalah F1 2007. Ketika itu, Iceman membela Ferrari dan sukses mengklaim gelar satu-satunya. Ia mengalahkan duo McLaren,Fernando Alonso-Lewis Hamilton, dengan keunggulan satu poin.
Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing, saat diwawancara mantan pembalap F1 David Coulthard di grid
Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments