Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Ramirez: Unsur politik dan kurangnya ambisi rugikan McLaren

Salah satu sosok yang pernah menjadi bagian penting di tim McLaren, Jo Ramirez, menyebut unsur politik dan kurangnya ambisi sebagai faktor kunci buruknya performa McLaren beberapa tahun terakhir ini.

Fernando Alonso, McLaren MP4-31 leads team mate Jenson Button, McLaren MP4-31

Foto oleh: XPB Images

Jo Ramirez
Fernando Alonso, McLaren F1
Jenson Button, McLaren F1
Ron Dennis, McLaren Executive Chairman on the grid
Fernando Alonso, McLaren MP4-31
Jenson Button, McLaren MP4-31 heading to retirement with a broken front suspension
Jost Capito, McLaren Chief Executive Officer
Ron Dennis, McLaren Executive Chairman with Martin Brundle, Sky Sports Commentator
Jenson Button, McLaren MP4-31 with sensor equipment

Musim 2012 menjadi musim terakhir di mana McLaren bisa merasakan raihan podium tertinggi. Pada dua tahun terakhir, mereka harus menjalani masa-masa sulit di Formula 1 setelah melakukan reuni dengan penyuplai mesin asal Jepang, Honda.

Tim yang berbasis di Woking itu juga baru saja melakukan perubahan susunan manajemen. Ron Dennis, yang telah lama mengepalai tim McLaren dipaksa untuk mundur dari jabatannya, sementara Zak Brown ditunjuk sebagai kepala eksekutif yang baru.

Hanya beberapa bulan menjabat sebagai CEO, Jost Capito juga akan meninggalkan McLaren. Kepala pemasaran Ekrem Sami, juga mundur dari dewan direksi Mclaren, tapi ia akan tetap menjadi bagian dari tim manajemen.

Ramirez, yang menjadi koordinator McLaren pada tahun 1984 hingga 2001, menganggap tim Inggris tersebut berada dalam kondisi yang “ringkih”. Iakemudian juga berkata bahwa beberapa personel tim mengungkapkan rasa kesedihan mereka dengan situasi yang mereka alami saat ini.

“Sayangnya, McLaren saat ini berada dalam kondisi yang “sangat ringkih” karena terlalu banyak unsur politik,” ujar Ramirez kepada saluran radio asal Spanyol, COPE.

“Jost Capito akan meninggalkan tim. Padahal banyak orang di McLaren yang telah menaruh harapan tinggi kepadanya. Namun setelah hanya beberapa bulan, ia sudah tidak kuat dengan unsur politik itu, jadi ia memutuskan untuk keluar.

“Ekrem Sami masih menjadi bagian dari tim manajemen, tetapi ia sudah tidak lagi menjadi bagian dari dewan direksi. Banyak orang di McLaren yang sedih dengan situasi mereka saat ini. Saya pernah makan siang di London bersama salah satu teman saya yang masih menjadi personel di McLaren, dan ia mengaku sedih karena hampir semua orang di tempatnya bekerja tanpa ambisi.”

Kendati demikian, Ramirez tetap yakin bahwa Mclaren dapat meningkatkan performa mereka di 2017 dengan syarat, tim yang berbasis di Woking tersebut bisa tetap fokus dalam peluncuran mobil terbaru mereka.

“Begitu situasi bisa menjadi lebih tenang.. kira-kira di bulan Januari atau Februari saat mereka meluncurkan mobil terbaru, saya pikir kondisi mereka akan menjadi lebih baik. Hal itu menjadi sesuatu yang disadari benar-benar oleh Fernando [Alonso],” tambah Ramirez.

“Tidak ada orang yang sempurna. Ron [Dennis] telah melakukan banyak kesalahan. Itu lah alasan mengapa ia keluar.

“Kita lihat saja apakah manajemen baru ini dapat mengembalikan reputasi nama McLaren. Karena bagi kami yang pernah terlibat atau bekerja di sana mengaku sedih dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Mereka menghancurkan mereka sendiri.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mouton: “Saya tidak yakin wanita dapat berprestasi di F1”
Artikel berikutnya Mercedes tawarkan tes F1 ke Valentino Rossi dan Sebastien Ogier

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia