Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Red Bull Ancam Mundur Jika FIA Tolak Pembekuan Pengembangan Mesin

Tim Red Bull mengancam mundur dari Formula 1 kalau Federasi Otomotif Internasional (FIA) tidak menyetujui regulasi pembekuan mesin, yang rencananya diberlakukan pada 2022.

Helmut Marko, Consultant, Red Bull Racing

Helmut Marko, Consultant, Red Bull Racing

Glenn Dunbar / Motorsport Images

Pasalnya, saat ini skuad Austria tersebut telah mencapai kesepakatan dengan Honda, tentang hak  menggunakan teknologi power unit mereka walau pabrikan Jepang itu hengkang dari F1 akhir musim 2021. Kabar tersebut dikonfismasi oleh penasihat olahraga Red Bull, Helmut Marko.

“Red  Bull akan secara drastis memikirkan ulang situasi di F1 ini. Ini bukan pemerasan. Demi alasan akal sehat dan biaya, pembekuan mesin adalah satu-satunya cara untuk menggunakan power unit-power unit ini. Tidak ada (rencana B),” ucapnya kepada Auto Motor und Sport.

Jika FIA tak menyetujui, maka perjanjian batal dan Red Bull mesti mencari pemasok mesin baru, yang belum tentu cocok dengan sasis dan elemen lainnya. Sedangkan Honda, yang juga menjual kepada AlphaTauri, sudah terbukti bisa mengangkat performa mereka.

Red Bull sudah mengevaluasi mesin Mercedes, Ferrari atau Renault sebagai alternatif. Mesin produksi pabrikan Prancis pernah ditanamkan ke mobil mereka dari 2007-2015.

Menghadapi situasi tersebut, Marko menjelaskan sedang menunggu keputusan FIA pekan depan. Kalau jawaban mereka mengecewakan maka Die Rotten Bullen akan berpikir ulang melanjutkan perjuangan di F1 tanpa dukungan mesin mumpuni.

“Semua jelas di antara kami,” ujar Marko. “Jadwal sudah ditetapkan, tapi tidak bisa dilanjutkan sampai kami mendapat bukti tertulis dari FIA bahwa pengembangan mesin dibekukan.

“Kami menunggu keputusan FIA. Seharusnya sudah ada penjelasan pekan depan.”

Baca Juga:

Marko menegaskan kalau pembekuan pengembangan power unit bisa mendukung rencana pembatasan biaya yang digembar-gemborkan FIA dan Formula 1.

“Kami punya limit biaya. Kami mendiskusikan batasan dan pemangkasan gaji pembalap. Hanya saja, dalam kasus mesin itu lebih terbuka.

“Trennya sudah jelas bahwa regulasi mesin yang baru akan diundur hingga 2025. Sayangnya, mesin berpengaruh terhadap biaya. Berinvestasi meski lebih banyak pada itu, sekarang tidak masuk akal. Untuk F1, itu keputusan yang masuk akal. Pembekuan mesin adalah hal yang sangat penting.

“Yang disebut jaring pengaman akan lebih sulit. Tapi jika pengembangan dibekukan, maka seluruh proyek lebih mudah dikelola,” Marko menekankan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Button Jadi Penasihat Senior Williams F1
Artikel berikutnya Ini Penilaian Ocon terhadap Pereli Dunia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia