Red Bull Bantah Rekrut Eks Petinggi Mercedes High Performance Powertrains
Red Bull Racing sedang mencari profil yang cocok untuk mengepalai departemen mesin. Namun, prinsipal Christian Horner menepis kemungkinan merekrut Andy Cowell, mantan Managing Director Mercedes-AMG High Performance Powertrains, yang sempat dikabarkan sebagai salah satu kandidat.
Max Verstappen, Red Bull Racing RB16, in the pit lane during Qualifying
Steven Tee / Motorsport Images
Red Bull Racing sangat serius mengembangkan mesin yang akan digunakan untuk F1. Mereka mendirikan perusahaan bernama Red Bull Powertrains Limited. Setelah itu, mengamankan kontrak hingga 2025 dengan Honda selaku produsen power unit.
Sebuah gedung juga disiapkan di Milton Keynes dan dilengkapi teknologi canggih untuk melakukan riset. Kini mereka juga menyeleksi calon pemimpin departemen tersebut, serta menjaring staf dan mekanik.
Menurut Horner, pakar mesin Andy Cowell tak masuk hitungan karena sudah tak tertarik berkecimpung di Formula 1.
“Apa yang dicapainya selama 10 tahun terakhir dalam olahraga ini sangat mengesankan. Dia jelas merupakan kunci dari apa yang dihasilkan Mercedes dan HPP (High Performance Powertrains),” ujarnya.
“Saya kira dia memilih mengejar kegiatan lain di luar Formula 1. Tapi tentu saja, sejauh menyangkut mesin, dia merupakan sosok yang menghasilkan dari tahun ke tahun. Tapi menurut pemahaman saya, ketertarikannya sekarang berada di luar F1.”
Pria Inggris tersebut kemudian menerangkan ide penamaan mesin Red Bull di masa depan. Di masa lalu, mereka sempat menamai power unit buatan Renault dengan TAG Heuer karena ada kerja sama dengan perusahaan jam ternama itu. Namun, sepertinya langkah tersebut tak akan diterapkan pada mesin Honda.
Sebagai pemilik lisensi dari pabrikan Jepang itu, mereka bersedia memasok ke tim lain karena tertuang dalam aturan yang jelas.
“Itu akan menjadi mesin Red Bull. Jadi seperti Mercedes adalah sebuah Mercedes, itu akan jadi bagian yang terintegrasi dengan mobil. Jadi namanya tetap Red Bull,” Horner menjelaskan.
“Merujuk pada kewajiban sebuah pabrikan mesin, Anda terikat regulasi soal kewajiban memasok, jadi tidak akan berbeda dengan pabrikan lain.”
Meski membuka peluang kerja sama, Red Bull tidak akan sembarangan menggandeng mitra potensial atau pabrikan yang bisa membantu proyeknya. Mereka menetapkan persyaratan tertentu.
“Saya kira kami tidak akan terikat untuk memiliki mitra, jadi kami memiliki kebebasan untuk melakukannya sendiri,” tutur Horner.
“Jika ada partner menarik datang, maka tentu masuk akal untuk melihatnya dengan sangat serius, apakah itu OEM atau tipe mitra lain, produsen baterai atau apa pun. Itu sangat bergantung pada apa mesinnya.”
Toyoharu Tanabe, F1 Direktur Teknik, Honda, Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport, Christian Horner, Prinsipal Team, Red Bull Racing, dan Helmut Marko, Konsultan, Red Bull Racing
Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Horner menjelaskan Red Bull telah mulai perekrutan untuk meningkatkan fasilitas di Milton Keynes. Mereka menciptakan struktur tepat tentang rencananya.
“Tentu saja, kami akan mewarisi sebagian besar HRD Inggris, yang merupakan sisi operasional Honda, berbasis di Milton Keynes. Jadi itu memberi kami awalan, karena semua orang sudah kami kenal dan berinteraksi dengan kami, kami akan mencari cara untuk mengambil alih di bawah perusahaan baru.
“Kemudian kami sedang dalam proses menetapkan beberapa peran lain yang akan diisi dalam beberapa pekan dan bulan mendatang. Tapi saya kira, perjanjian kami dengan Honda memberi kami waktu mengumpulkan kelompok orang yang tepat.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments