Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kemenangan Red Bull Bantah Tuduhan Pelanggaran Sayap dan Ban

Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, merasa kemenangan Max Verstappen dalam Grand Prix Prancis telah menjawab tuduhan tentang flexi wing dan tekanan ban.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, 1st position, takes victory to the delight of his team on the pit wall

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, 1st position, takes victory to the delight of his team on the pit wall

Jerry Andre / Motorsport Images

Max Verstappen meraih kemenangan ketiga musim ini di Sirkuit Paul Ricard usai Red Bull Racing menerapkan strategi luar biasa.

Pembalap asal Belanda tersebut menyalip Lewis Hamilton saat balapan menyisakan dua lap, sekaligus menggagalkan Mercedes membayar kekecewaan.

Kemenangan Verstappen di Prancis juga menjadi yang ketiga secara beruntun bagi Red Bull, setelah Monako dan Baku. Ini juga kali ketiga mereka mengalahkan Mercedes dalam perebutan poin penuh.

Saat ini, Red Bull unggul 37 poin atas Mercedes dalam klasemen sementara konstruktor Formula 1 (F1) 2021.

Namun, kemenangan Red Bull di Monako dan Baku mendapat kritikan dari rivalnya, terutama Mercedes. Mereka mengatakan tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris, itu melanggar aturan kekakuan sayap belakang (flexi wing) dan tekanan ban.

Tuduhan ini membuat FIA meninjau ulang kekakuan sayap belakang di Prancis. Selain itu, FIA juga makin memperketat aturan mengenai tekanan ban, agar tak ada lagi tim yang mencari peluang untuk mengurangi tekanan ban usai dilakukan pemeriksaan.

Ditanya seberapa lega memenangi balapan di Prancis dengan adanya arahan teknis dari FIA, Christian Horner mengatakan itu membuktikan bahwa kritik terhadap Red Bull salah.

“Ada banyak komentar buruk dalam beberapa pekan terakhir,” kata Horner usai balapan di Paul Ricard.

“Kami telah membuat bantahan. Kami mematuhi aturan dan cara kami bereaksi, saya pikir menunjukkan kekuatan dan kedalaman, bahwa kinerja kami tidak didasarkan pada fleksibilitas sayap belakang.

“Begitu juga dengan ban, kami selalu mengikuti arahan dari Pirelli, dan tentu saja, meningkatnya tekanan ban menjadi tantangan besar bagi semua tim.

“Tapi sekali lagi, para teknisi kami telah melakukan pekerjaan hebat untuk mengoptimalkan mobil.”

Baca Juga:

Sebelum balapan di Sirkuit Paul Ricard, Horner mengatakan jika Red Bull bisa menang di Prancis atas Mercedes, itu berarti mereka bisa mengalahkan pabrikan Jerman itu di mana saja.

Pria asal Inggris itu mengatakan kemenangan atas Mercedes di trek tradisional telah menunjukkan seberapa keras kerja tim dalam 12 bulan terakhir.

“Jangan lupa, mobil yang kami gunakan saat ini 60% sama seperti tahun lalu,” ujarnya.

“Sasis yang mereka gunakan untuk memenangi semua balapan di tahun lalu masih sama. Jadi, saya pikir tim kami melakukan pekerjaan luar biasa.

“Kami harus menjaga momentum ini, karena Mercedes adalah tim yang kuat. Hanya tinggal menunggu waktu sebelum merema bangkit. Tapi kami harus tetap melakukan apa yang telah kami kerjakan.”

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, mengungguli Lewis Hamilton, Mercedes W12

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, mengungguli Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ricciardo Antusias Hadapi Tantangan Red Bull Ring
Artikel berikutnya Aston Martin Bungkam Kritik dengan Performa Apik di GP Prancis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia