Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Red Bull Racing Berencana Buat Wind Tunnel Baru

Dalam dua tahun ke depan, tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris, tersebut berencana membangun wind tunnel baru di markas mereka.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18

Sejak pertama turun di Formula 1 pada 2005, setelah mengakuisisi Tim Jaguar Racing, Oracle Red Bull Racing tidak pernah menyia-nyiakan investasi untuk menjadi yang terbaik di lintasan balap mobil paling bergengsi di dunia tersebut.

Uang digelontorkan Dietrich Mateschitz, miliuner asal Austria pemilik minuman berenergi Red Bull, berhasil merebut lima gelar pembalap – Sebastian Vettel pada 2010-2013 dan Max Verstappen pada 2021 – dan empat trofi konstruktor di Formula 1 (2010-2013).

Namun begitu, ambisi Red Bull di Formula 1 tidak berhenti sampai di situ. Hal itu dibuktikan dengan keberhasian mereka menyaingi Scuderia Ferrari di posisi atas F1 2022. Bandingkan dengan Mercedes yang terlihat kelabakan menyiasati regulasi aerodinamika baru, musim ini.

Untuk tetap mampu konsisten bersaing di papan atas, Red Bull dikabarkan siap membangun terowongan angin (wind tunnel) baru. Hal yang sama juga siap dilakukan tim-tim seperti McLaren dan Aston Martin yang akan memiliki fasilitas serupa pada 2023.

Baca Juga:

Seperti dikutip media Jerman, Auto, Motor und Sport, konsultan Red Bull Helmut Marko menyebut wind tunnel tersebut tengah dalam fase “homologasi”.

Rencananya, dalam dua tahun ke depan, wind tunnel tersebut bisa mulai dioperasikan di dalam markas tim di Milton Keynes, seperti departemen mesin yang juga dijalankan di tempat yang sama.

Salah satu problem mobil Red Bull musim ini, RB18, menurut sang perancang Adrian Newey, memerlukan waktu terlalu lama untuk memaksimalkan kecepatan angin yang diinginkan. Dengan desain mobil dan regulasi saat ini, Red Bull kehilangan banyak waktu.

Kendati demikian, terowongan angin baru yang tengah dirancang Red Bull Racing ini diyakini tidak akan digunakan lama. Pasalnya, seluruh tim sudah sepakat mulai 2030 tidak akan lagi memakai wind tunnel dalam mengembangkan mobil mereka.

Musim ini, dari empat balapan yang sudah digelar, juara dunia Max Verstappen berada di peringkat kedua dengan 59 poin, terpaut 27 poin dari Charles Leclerc (Scuderia Ferrari) di puncak.

Di klasemen konstrutor, menjelang GP Miami di Amerika Serikat, akhir pekan nanti (6-8/5/2022), Red Bull Racing juga masih berada di posisi kedua dengan 113, tertinggal hanya 11 poin dari Ferrari di puncak.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Musim 2026 Peluang Terakhir Audi-Porsche Masuk F1
Artikel berikutnya Aston Martin Kemungkinan Berevolusi di F1 GP Spanyol

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia