Red Bull Racing di Jalur Tepat dengan Pengembangan Mobil F1 2022
F1 2022 diyakini bakal menjadi duel lanjutan Mercedes dan Red Bull Racing meski ada perubahan aturan besar. Menurut Helmut Marko, kedua tim tetap memiliki potensi paling besar.
Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Lewis Hamilton, Mercedes W12
Jerry Andre / Motorsport Images
Karena terlibat pertarungan gelar, Red Bull Racing tampaknya harus bekerja lebih lama pada mobil 2021 mereka, RB16B, kendati sambil juga menjaga proses pengembangan untuk Formula 1 (F1) musim depan.
Setelah musim 2021 yang luar biasa, fokus seluruh tim sudah pada apa yang disebut Formula 1 era baru. Ground effect kembali, memaksa mereka untuk menghasilkan downforce dengan cara yang berbeda.
Ini juga memaksa tim untuk bergerak segera mempersiapkan diri setelah balapan terakhir tahun lalu di Abu Dhabi. Jadi, hanya para pembalap dan juga manajemen yang memiliki waktu untuk beristirahat.
“Di pabrik mereka bekerja tanpa henti. Lagi pula orang Inggris tidak sedang dalam mode liburan, mereka sibuk dengan Boxing Day,” ujar Konsultan Motorsport Red Bull Helmut Marko bercanda tentang para engineer tim yang mengembangkan mobil untuk F1 2022 di Milton Keynes.
Semua kerja keras Red Bull tentu saja mengarah pada tujuan mempertahankan gelar. Dan, Marko tidak meninggalkan ruang untuk sedikit pun keraguan terkait ambisi timnya untuk Formula 1 musim depan.
“Tujuan pastinya adalah untuk bisa memenangkan gelar juara dunia lainnya,” pria 78 tahun kebangsaan Austria tersebut menegaskan kepada Auto Motor und Sport.
Mencapai tujuan itu tak akan mudah. Apalagi dengan aturan baru, tidak ada jaminan karena persaingan diprediksi lebih terbuka. Walau begitu, Red Bull hanya bisa fokus penuh pada pekerjaannya di pabrik.
Dalam hal tersebut menurut Marko tim berada di jalur yang benar dengan proyek RB18. “Bagaimanapun saya belum menerima informasi yang bertentangan,” ujarnya.
Memang benar pekerjaan tim tidak hanya terjadi di Milton Keynes, tetapi kesibukan juga berlangsung di Jepang, di mana Honda masih membuat dan mengadaptasi mesin 2022 untuk bahan bakar E10.
“Honda bekerja sangat keras untuk adaptasi itu. Yang saya dengan positif, meski performa (melalui E10) belum di level 2021. Tetapi secara keseluruhan, kami hanya harus menunggu dan melihat bagaimana tampilannya lebih lama,” Marko menuturkan.
Red Bull livery on 2022 F1 car
Tenaga yang hilang sekitar 20 tenaga kuda (hp) karena peralihan ke bahan bakar baru. Isu ini belaku untuk semua rasio power, tetapi Marko tetap memperhitungkan duel baru Mercedes dan Red Bull.
Terlepas dari perubahan regulasi, sang penasihat masih berpikir kedua tim punya peluang terbaik pada 2022. “Dengan perubahan besar seperti itu, Anda tidak akan pernah bisa sepenuhnya yakin,” katanya.
“Tetapi Mercedes dan kami memiliki potensi, orang-orang dan juga kontinuitas. Itu semua berbicara untuk pertarungan yang baru di level tertinggi. Juga karena tidak ada pembalap yang bisa menandingi Lewis Hamilton dan Max Verstappen,” Marko menambahkan.
George Russell, sebagai rekan anyar Hamilton di Mercedes, di atas kertas seharusnya bisa ikut bersaing. Namun Helmut Marko merasa kemungkinan tersebut harus dilihat terlebih dahulu.
“Saya pikir (Lando) Norris adalah orang pertama yang bisa mengikuti (Hamilton dan Verstappen). (Charles) Leclerc telah diekspos sedikit oleh (Carlos) Sainz. Russell tentu saja menghadirkan tantangan besar bagi Hamilton. Namun dia masih harus membuktikan diri,” ucapnya.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments