Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Red Bull Ajukan Tuntutan Hukum untuk Kepala Divisi Aerodinamika

Red Bull Racing ajukan tuntutan hukum kepada kepala divisi aerodinamika Dan Fallows gegara ingin pindah ke Aston Martin F1.

Dan Fallows, Red Bull Racing

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Pria 48 tahun tersebut masuk sebagai pemimpin tim sejak era Adrian Newey pada 2006. Delapan tahun kemudian, dia pun dipromosikan sebagai kepala aerodinamika tim asal Austria tersebut.

Setelah 15 tahun mengabdi di sana, Fallows memutuskan untuk mencari atmosfer kerja yang baru. Musim panas lalu, diumumkan bahwa ia akan meninggalkan Red Bull Racing.

Dalam pemberitahuan tersebut tidak dijelaskan kapan dia akan pergi ke Aston Martin. Pastinya, ia ingin menduduki jabatan sebagai direktur teknik tim Inggris tersebut sejak awal musim.

Ini titik awal perselisihan antara kedua belah pihak. Fallows mengira pengumuman akan hengkang enam bulan sebelumnya sudah cukup. Setelah itu, ia bisa mengambil cuti transisi sebelum angkat kaki.

Karena pekerjaannya sensitif, ia tetap bekerja dengan sungguh-sungguh untuk runner-up konstruktor F1 2021 dan dilarang membantu skuad milik Lawrence Stroll.

Baca Juga:

Namun, pemikiran bos Red Bull, Christian Horner tidak seperti itu. Ia ingin Fallows bekerja hingga kontraknya habis.

Menurutnya, cuti transisi baru bisa diambil setelah kontrak jatuh tempo. Dengan demikian, insinyur Inggris itu gabung ke Aston Martin pada 2023. Berbekal dokumen tersebut, mereka ingin membawa kasus ini ke pengadilan.

Dalam beberapa dokumen tercantum bahwa Fallows dikeluarkan dari Red Bull F1 setelah mengumumkan kepergiannya. Dia pun diminta mengerjakan hypercar Valkyrie untuk Red Bull Technologies.

Terdorong rasa kecewa, Fallows mengajukan pengunduran diri. Dalam sidang pertama pada 17 Desember lalu, ia berargumen bahwa Red Bull sendiri yang menunjukkan pintu keluar sehingga kontraknya tak berlaku lagi.

Sebaliknya, tim bersikeras kalau spesialis aerodinamika sendiri yang memilih pergi. Keputusan itu tentu melanggar kontrak, di mana dia tak boleh bekerja di tempat lain sebelum 31 Desember 2022 plus cuti transisi.

Berdasarkan dokumen yang dilihat Motorsport.com Belanda, ternyata argument Fallows ditolak, sebaliknya pernyataan Red Bull lebih diterima. Namun, kasus ini masih bergulir dan sidang dilanjutkan pada 25 dan 28 Januari mendatang.

Aston Martin terus memperkuat strukturnya dengan membajak para ahli dari tim lain, demi mewujudkan misi juara dunia F1.

Christian Horner, Prinsipal Tim, Red Bull Racing, Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport, Helmut Marko, Konsultan, Red Bull Racing, merayakan

Christian Horner, Prinsipal Tim, Red Bull Racing, Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport, Helmut Marko, Konsultan, Red Bull Racing, merayakan

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Presiden FIA Yakin Hamilton Tak Mundur dari F1
Artikel berikutnya Ferrari Tegaskan Tak Mudah Mengejar Mercedes dan Red Bull

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia