Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Red Bull Heran Mercedes Terjebak pada Konsep Mobil Salah

Red Bull sangat terkejut Mercedes terjebak dengan konsep mobil Formula 1 yang sudah jelas gagal pada 2022 ketika meluncurkan W14 yang dipakai musim 2023.

George Russell, Mercedes F1 W14, Max Verstappen, Red Bull Racing RB19

Setelah dua tim, yang memperebutkan gelar juara dunia 2021, akhirnya berlaga di bagian yang sangat berbeda dalam urutan klasemen F1 pada awal era ground-effect yang baru. Ada banyak ekspektasi bahwa Mercedes - bersama dengan Ferrari - mungkin bisa menutup celah ke posisi baru Red Bull sebagai dominator kejuaraan.

Kedua tim akhirnya mengadopsi konsep sidepod downwash Red Bull saat mendekati akhir paruh pertama musim 2023. Namun, bos Red Bull, Christian Horner, mengatakan kepada Motorsport.com dalam sebuah wawancara eksklusif di GP Abu Dhabi bahwa timnya terkejut melihat Mercedes dan Ferrari tidak melakukan pendekatan itu selama musim dingin.

Ketika ditanya apakah timnya merasa positif saat prinsipal Mercedes, Toto Wolff, mengumumkan skuadnya akan meninggalkan konsep mobil W13/W14 dengan zeropod pada balapan pertama 2023, Horner menjawab, "Yah, Toto memang cenderung sedikit dramatis.

"Saya pikir yang mengejutkan kami adalah Ferrari memiliki mobil yang sangat bagus tahun lalu. Dan evolusi alami dari hal itu, kami memperkirakan mereka akan menjadi pesaing yang sangat ketat tahun ini.

Baca Juga:

"Kami sangat terkejut melihat Mercedes bertahan dengan konsep yang jelas-jelas gagal di tahun sebelumnya. Jika Anda melihat-lihat mobil di pramusim, mobil yang paling mendekati konsep kami adalah Aston Martin dan McLaren."

Horner juga menegaskan bahwa Red Bull baru mulai merasa memiliki peluang terbaik untuk memenangi gelar juara dunia F1 untuk musim kedua secara beruntun ketika Max Verstappen menang di Melbourne.

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing

Ajang di Australia adalah salah satu di mana Red Bull dikalahkan secara komprehensif oleh Charles Leclerc dari Ferrari pada 2022, dan dengan melakukan hal yang sebaliknya terhadap semua rivalnya satu tahun kemudian, Horner mengatakan hal itu memberi timnya konfirmasi yang telah dicari tentang peluang keseluruhan untuk tahun depan.

"Tentu saja, setelah keluar dari Bahrain, kami merasa, 'kami memiliki paket yang sangat bagus di sini'," ia menjelaskan. "Tapi, kami tidak tahu apakah itu spesifik untuk sirkuit ini - suhu, kondisi, aspal.

"Jadi, hanya ketika Anda memiliki dua atau tiga sampel dan Anda telah pergi ke beberapa sirkuit yang lebih merepotkan, tentu saja bagi kami di tahun sebelumnya, seperti Melbourne misalnya, tiba-tiba Anda berpikir, 'Oke, tidak, ini benar-benar cocok'.

"Jadi ya, dibutuhkan sampel dari beberapa balapan untuk mendapatkan gambaran yang jelas. Tak seorang pun keluar dari Bahrain dengan perasaan yang terlalu terbawa suasana."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya FIA Ingin Lakukan Sidak ke Pabrik Tim F1
Artikel berikutnya Kekhawatiran Bos McLaren terhadap Kepemilikan Red Bull dan AlphaTauri

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia