Red Bull Jelaskan Faktor Kemenangan atas Ferrari
Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, mengungkapkan kemampuan timnya dalam mengelola ban menjadi kunci dalam mengalahkan Ferrari di Sirkuit Imola.
Max Verstappen, Red Bull Racing, 1st position, Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing, Sergio Perez, Red Bull Racing, 2nd position, the Red Bull team celebrate after the race
Mark Sutton / Motorsport Images
Max Verstappen meraih kemenangan kedua musim ini, dan menjadi yang pertama bagi Red Bull finis 1-2 sejak Grand Prix Malaysia pada 2016 lalu.
Kesuksesan Red Bull didukung oleh pembalap Ferrari, Carlos Sainz, yang langsung tersingkir dari balapan pada lap pertama akibat mobilnya bersenggolan dengan Daniel Ricciardo.
Sementara andalan Kuda Jingkrak, Charles Leclerc, yang dijagokan di Imola melakukan kesalahan yang menyebabkan harus puas finis di urutan keenam.
Red Bull mencetak 58 dari 59 poin yang tersedia sepanjang akhir pekan, termasuk Sprint saat menikmati keunggulan atas Ferrari dalam hal kecepatan, yang menurut Horner tentang bagaimana ban bekerja dengan baik pada mobil RB18.
“Seperti yang kami lihat di Melbourne, ada pengoperasian ban, dan dengan pengaturan akhir pekan ini, kami melakukannya dengan benar,” tuturnya.
“Kami bisa melihat bahwa Charles sedikit kesulitan dengan ban depan di Imola daripada kami, baik di balapan kemarin dan itu mulai terjadi di bagian akhir balapan hari ini.
“Jadi itu memberi kami keunggulan, dan saya pikir Max mampu mengatur balapan dengan sempurna.
“Checo (sapaan Sergio Perez) mampu membangun celah untuk Charles dan mengatur jarak itu. Tidak ada titik lain selain melewati rumput jika ingin melewati Checo, kami benar-benar mendapat terlalu banyak tekanan.”
Max Verstappen pole position untuk start dari grid terdepan di Sprint. Tapi, pembalap asal Belanda itu kehilangan posisi setelah direbut Leclerc. Namun, sang juara dunia bertahan lalu berhasil menyalip rivalnya saat menyisakan dua lap. Ia pun jadi pemenang.
Team Principal Ferrari, Mattia Binotto, sendiri mengakui bahwa anajemen ban telah menjadi kelemahan yang lebih nyata bagi tim dalam F1 Sprint Imola.
Tetapi, kurangnya long run berdampak pada pemahamannya tentang kompon ban medium yang digunakan dalam balapan. Ini yang membuat Ferrari melakukan dua kali pit stop untuk memastikan Leclerc dapat mengejar Sergio Perez.
“Kami hanya memiliki sedikit waktu untuk menyetel mobil, hanya satu sesi pada Jumat, yang benar-benar basah, jadi sangat sedikit data yang dikumpulkan tentang pembalap untuk melakukan simulasi balap,” kata Binotto.
“Memang benar kami memiliki FP2 pada Sabtu pagi, tetapi feeling kami adalah kami memiliki pengalaman yang kurang selama akhir pekan ini ketika datang ke Sprint.
“Anda benar bahwa Red Bull melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam hal itu. Jadi, kami pasti akan meninjau dan memahami mengapa kami tidak bisa melakukan pekerjaan dengan baik seperti itu.”
Charles Leclerc, Ferrari F1-75
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Berkat hasil GP Emilia Romagna, Red Bull memangkas jarak Ferrari dengan saat ini hanya tertinggal 11 poin. Kedua tim juga sama-sama telah mengantongi dua kemenangan.
Horner menilai, Ferrari akan terus menjadi ancaman besar bagi Red Bull dalam perebutan gelar juara dunia Formula 1 pada musim 2022.
“Ferrari memiliki mobil yang hebat, mereka memiliki pembalap yang hebat,” ucapnya.
“Mereka kurang beruntung di balapan ini. Tapi yang pasti, mereka akan menjadi super kompetitif dalam waktu dua pekan. Saya pikir akan seperti itu sepanjang musim.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments