Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos Red Bull Kembali Soroti Batas Anggaran F1

Prinsipal Red Bull Racing Christian Horner merasa akan menjadi malapetaka bagi Formula 1 jika tim harus membayar penalti untuk kegagalan mengelola batasan anggaran.

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing, Zak Brown, CEO, McLaren Racing, on the grid

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Masalah inflasi dan krisis biaya hidup, sejumlah tim berjuang untuk tetap menjaga pengeluaran mereka di bawah batas anggaran sebesar 140 juta dolar (Rp2 triliun) tahun ini.

Beberapa tim seperti Ferrari dan McLaren telah mengatakan mereka berada di jalur melewati batas anggaran karena peningkatan biaya yang signifikan. Kesepakatan dibutuhkan untuk membantu meringankan situasi mereka.

Sementara pimpinan F1 dan FIA sedang mencari solusi, tidak semua tim mendukung langkah tersebut. Terutama tim yang lebih kecil yang tidak memiliki kekuatan untuk mendekati batas anggaran.

Horner sangat gelisah dan prihatin tentang masalah ini jika tak ada kesepakatan yang dicapai tentang batasan anggaran. Menurutnya, satu-satunya cara untuk mengatasi itu adalah tim harus memecat personel mereka atau memotong gaji stafnya.

“Kami harus mengatur semuanya kembali. Saya pikir masalah ketidakpastian dengan batasan, dan dengan tingkat inflasi yang kita lihat, adalah hanya ada bagian dan orang yang benar-benar merupakan pemicu biaya terbesar,” kata Horner.

“Menurut saya, itu akan menjadi bencana bagi Formula 1 dengan orang di dalamnya harus menerima pukulan atas sesuatu yang berada di luar kendali mereka. Saya pikir ada masalah moral yang perlu ditangani juga di sana.

“Saya tahu FIA sedang meninjaunya, bersama dengan orang-orang dari Liberty Media, karena tidak ada yang bisa mengharapkan inflasi seperti ini.”

Baca Juga:

Christian Horner mengatakan krisis batas anggaran saat ini lebih dari sekadar menjadi masalah bagi tim-tim papan atas, karena ia mengatakan fakta bahwa tim-tim papan bawah juga kesulitan mengatasi itu.

“Mungkin saya yang paling banyak berbicara tentang ini, tapi masalah yang kami hadapi bukan yang terbesar,” ujarnya.

“Saya pikir Mercedes, mereka mempekerjakan lebih banyak orang dan mereka memiliki gaji yang lebih tinggi dalam kelompok mereka daripada kami. Sama halnya dengan Ferrari, tim yang sangat besar dengan biaya tinggi.

“Ketika Anda mendengar tim di lini tengah akan ada yang melanggar batas anggaran, yang pada awalnya mendorong batas untuk lebih rendah, saya pikir itu mulai terlihat.

“Ini bukan tentang pembangunan. Ini bukan tentang menjadi kontributor terbesar untuk biaya ini. itu hanya biaya tetap untuk berlomba dengan pengiriman, energi, utilitas, dan pasokan komponen. Biaya yang diperlukan sangat tinggi.”

Red Bull Racing RB18

Red Bull Racing RB18

Foto oleh: Giorgio Piola

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bos F1: Terlalu Dini Berasumsi Max Verstappen Sudah Pasti Juara
Artikel berikutnya Mika Hakkinen Nilai Kru Pit Ferrari Tak Bisa Atasi Tekanan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia