Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Red Bull Lebih Waspadai Mercedes ketimbang Ferrari

Konsultan Red Bull Formula 1, Helmut Marko, percaya bahwa tim tersebut harus lebih takut pada Mercedes daripada Ferrari dalam misi mempertahankan gelar juaranya.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, George Russell, Mercedes W13

Die Roten Bullen menikmati akhir yang dominan hingga 2022 ketika Max Verstappen mengangkat trofi juara kedua berturut-turut, sementara tim mengklaim mahkota konstruktor pertamanya sejak 2013. Itu berkat 17 podium tertinggi dari 22 balapan.

Verstappen dan rekan setimnya, Sergio Perez, memborong poin penuh dalam 10 dari 11 balapan terakhir pada 2022. Satu-satunya kekalahan Red Bull pada periode ini terjadi di Grand Prix Brasil ketika George Russell mempersembahkan kemenangan perdana dalam kariernya di F1.

Ini menandai satu-satunya kemenangan Mercedes pada 2022 ketika tim berjuang untuk memahami peraturan teknis baru, menghabiskan bagian awal musim jauh dari persaingan melawan Red Bull dan Ferrari.

Seiring berjalannya tahun dan Mercedes memahami perjuangannya dengan mobil W13 dengan lebih baik, Russell dan rekan setimnya Lewis Hamilton mulai tampil lebih ke depan.

Baca Juga:

Meskipun kebangkitan Mercedes di akhir tahun tidak cukup untuk mengalahkan Ferrari dalam kejuaraan konstruktor, itu sudah cukup bagi Marko untuk melabeli tim Jerman sebagai ancaman utama Red Bull menuju musim baru.

Ferrari awalnya tampak akan menjadi ancaman terbesar bagi Red Bull pada 2022, memenangi dua dari tiga balapan pertama, hanya saja performanya menurun pada paruh kedua.

Masalah keandalan mesin dan beberapa kesalahan strategis membuat si Kuda Jingkrak kehilangan peluang untuk bersaing dengan Red Bull. Kesalahan paling menonjol terjadi di Hungaria ketika keputusan untuk menggunakan ban keras membuat Leclerc kehilangan peluang emas untuk menang.

Ferrari telah membuat sejumlah perubahan selama musim dingin, termasuk penunjukan Frederic Vasseur sebagai prinsipal barunya, karena ingin mengakhiri paceklik gelar pada 2023 di tengah potensi pertarungan tiga tim.

George Russell, Mercedes W13, Max Verstappen, Red Bull Racing RB18

George Russell, Mercedes W13, Max Verstappen, Red Bull Racing RB18

Photo by: Red Bull Content Pool

Marko skeptis bahwa kesuksesan Red Bull pada 2022 bisa menandai dimulainya periode dominasi, mirip dengan yang dialami Mercedes ketika power unit hibrida V6 diperkenalkan pada 2014.

"Situasi kami tentu saja tidak seperti Mercedes pada awal era hybrid," kata Marko.

"Kami tidak memiliki keunggulan besar dengan mesin saat ini. Jadi itu sangat berbeda. Mercedes setidaknya memiliki margin 50 bhp di atas yang lainnya saat itu.

"Kita tidak boleh lupa: 2022 adalah tahun pertama di bawah peraturan baru ini. Tim lain jelas telah melihat apa yang telah kami lakukan dengan mobil tahun ini. Jadi saya pikir musim depan pasti akan jauh lebih dekat."

"Saya akan mengatakan bahwa kita harus lebih takut pada Mercedes," Marko melanjutkan. "Terutama karena mereka memiliki keunggulan atas Ferrari dalam hal strategi dan keandalan."

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya McLaren Rilis MCL37 di Hari yang Sama dengan Aston Martin
Artikel berikutnya De la Rosa: Tim-tim F1 Akan Persulit Verstappen

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia