Red Bull Berancang-ancang Protes Sayap Belakang Mecedes
Bak pertempuran tak berujung, Red Bull Racing dan Mercedes terus bertukar serangan. Prinsipal Die Roten Bullen, Christian Horner berencana mengkasuskan sayap belakang yang terpasang pada W12 Lewis Hamilton di F1 GP Brasil.
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Red Bull bernapas lega setelah steward tak mengabulkan permohonan peninjauan ulang insiden Max Verstappen dengan Hamilton di Tikungan 4, lap 48, Sirkuit Interlagos, akhir pekan lalu.
Mestinya perseteruan diakhiri sampai di sana, tapi Red Bull ingin melakukan serangan balasan. Mereka curiga dengan pergerakan sayap belakang W12 dan efek yang signifikan pada trek lurus Interlagos. Hamilton bahkan bisa maju 25 grid dan keluar sebagai pemenang saat start dari tengah.
Ini akan menguntungkan pada dua balapan terakhir, di Arab Saudi dan Abu Dhabi, yang memiliki drag rendah dan trek lurus kencang.
Horner tak menampik bahwa pihaknya akan mengajukan protes terhadap dugaan pelanggaran.
“Apakah saya akan memprotes? Ya, tentu saja. Jika kami yakin mobil itu tidak sesuai aturan, kami akan memprotes. Kecepatan di trek lurus yang kami lihat di Meksiko dan Brasil, saya kira semua orang bisa melihat Brasil tidak dalam kondisi normal,” ia mengungkapkan.
“Ya, dengan mesin baru, kami tahu Mercedes mengalami peningkatan performa. Tapi, ketika Anda punya perbedaan 27 km/jam dan melihat bahwa tanda-tanda pelat bagian belakang ditambah dari sayap yang melentur…
“Jelas bagi kami apa yang telah terjadi. Itu sebabnya saya merujuk ke FIA untuk memastikan mobil sesuai regulasi. Jika tidak, Anda boleh protes kalau yakin bahwa kompetitor tidak sesuai aturan.”
Namun, Horner tidak serta-merta melaporkan kecurigaannya. Ia akan melihat penampilan Mercedes pekan ini di Sirkuit Losail, Qatar.
“Kami akan memantau situasi. Itu akan tergantung pada apa yang terjadi akhir pekan ini. Itu tidak hanya diterapkan di sini, karena saya kira malah lebih berpengaruh untuk dua sirkuit berikutnya,” tutur pria Inggris tersebut.
“Saya yakin Mercedes sangat memperhatikan mobil kami sepanjang musim. Kami pastinya akan melakukan hal yang sama. Tentu saja, ada pertaruhan tinggi. Ada banyak hal yang harus dimainkan. Seperti yang saya katakan, kami hanya ingin memastikan arena yang setara.”
Kepada Sky, ia kembali menegaskan, “Jika kami melihat pelanggaran pada mobil di sini, kami akan protes.”
Valtteri Bottas, Mercedes W12
Photo by: Steven Tee / Motorsport Images
Debat Wolff-Horner
Sementara itu, bos Mercedes, Toto Wolff, menegaskan tidak peduli dengan pertanyaan seputar legalitas W12. Ia menyatakan sayap sudah diperiksa berkali-kali.
“Begitulah cara Anda bertarung. Anda mencoba menghindari pesaing yang punya keunggulan. Jika dipimpin skeptisme karena seseorang mengatakan sesuatu kepada Anda, lalu Anda berharap itu jadi akar masalahnya, maka Anda harus melakukannya,” Wolff menjelaskan dalam konferensi pers.
“Saya kira kami sudah dikontrol 14 kali pada sayap tersebut. FIA bahkan punya semua gambar itu. Tidak ada hal seperti yang diharapkan Red Bull. Jadi kami senang mengirimnya, memotongnya, kami bisa mengirimkan satu ke Milton Keynes (markas Red Bull).”
Tak perlu waktu lama, Horner langsung menjawab komentar rivalnya tersebut. “Jadi bagaimana Anda menerangkan tentang tanda di pelat sayap belakang?”
Wolff menimpali, “Saya kira itu diperbolehkan. Karena itu, tak masalah. Saya kira tidak ada yang masuk ke trek dengan mesin ilegal atau sayap belakang ilegal.
“Dunia terlalu transparan untuk itu. Anda akan marah jika mengambil keputusan dalam tim dengan visibilitas tinggi yang tidak sah, 100 persen.
Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing spaks to the media
Photo by: Jerry Andre / Motorsport Images
“Apakah mobil kami memenuhi persyaratan? Jelas sekali. Apa kami punya kekhawatiran atas peningkatan kecepatan di trek lurus, yang terlihat di Budapest? Tapi memang, mereka sangat eksponensial pada dua balapan terakhir.
“Apa kami mengharapkan FIA sebagai pengamat dan polisi olahraga memastikan semua mobil mematuhi regulasi? Aturan adalah seperangkat regulasi kompleks. Jadi kami sangat bergantung kepada FIA untuk memastikan bahwa itu benar-benar adil.
“Karena yang kami inginkan dalam beberapa balapan terakhir adalah pertarungan adil, siapa pun yang berakhir pada posisi puncak. Itu seharusnya ditentukan dalam ruang steward, juga tidak di pengadilan. Itu harus diselesaikan di trek.
“Kami hanya ingin memastikan apa yang terjadi beberapa balapan terakhir. Mobil-mobil ini diawasi dengan ketat dan sepenuhnya patuh, karena ada banyak hal dipertaruhkan.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments