Red Bull Merasa Tertantang Kalahkan Ferrari
Prinsipal Tim Oracle Red Bull Racing Christian Horner mengaku tertantang untuk mengalahkan Scuderia Ferrari di Grand Prix Australia usai Max Verstappen gagal meraih pole position.

Verstappen gagal mendapatkan pole setelah pembalap Ferrari Charles Leclerc tampil cepat pada percobaan terakhirnya untuk keluar sebagai yang tercepat di kualifikasi.
Pembalap asal Monako itu unggul 0,286 detik atas juara dunia F1 2021 dan meninggalkan pembalap Red Bull lainnya Sergio Perez di posisi ketiga dengan jarak 0,372 detik.
Kecepatan yang diperlihatkan oleh Ferrari membuat Horner terkesan sekaligus penasaran untuk mengalahkan pabrikan Italia itu.
Pasalnya, sebelum GP Australia, kedua pembalapnya mengaku khawatir Ferrari F1-75 tidak cocok dengan layout baru Sirkuit Albert Park.
“Saya sangat senang dengan hasil yang kami dapatkan di kualifikasi. Posisi kedua dan ketiga merupakan tempat yang bagus untuk memulai balapan,” kata Horner kepada Sky Sports F1.
“Keduanya juga terlihat memiliki peluang besar untuk mendapatan pole, tapi Charles melakukan lap yang sangat bagus.
“Max mengalami gagal pengereman sebanyak tiga kali dan itu membuatnya kehilangan waktu. Sedangkan Sergio kehilangan beberapa detik karena dia membawa bahan bakar sedikit lebih banyak karena ingin melakukan tiga lap cepat di Q3.”
Ferrari memang disebut sebagai tim yang paling siap dalam menghadapi regulasi baru Formula 1 dengan pengembangan yang telah dilakukan sejak awal thaun lalu.
Christian Horner merasa itu hal bagus bagi timnya agar terus berkembang dan menjadi lebih baik lagi di setiap balapan.
Melihat kecepatan Ferrari, Horner mengaku tak sabar melihat pertarungan sengit yang akan terjadi di GP Australia.
“Tentu saja, Ferrari memiliki performa yang bagus saat memasuki tikungan, tetapi mobil mereka juga sedikit alami porpoising di trek lurus,” ujarnya.
“Kami melakukan long run yang terlalu singkat pada Jumat, jadi kami tidak tahu apakah itu akan memengaruhi keausan ban dan faktor lainnya.
“Melawan Ferrari pasti akan menjadi tantangan besar karena mereka memiliki mobil yang sangat cepat.
“Tetapi, saya kira kami dapat menghadapi mereka dan saya berharap ini akan menjadi pertarungan yang menarik, juga berkat zona DRS.”
FIA memutuskan untuk menghapus satu zona DRS atas dasar keselamatan. Tapi masih ada tiga DRS yang dapat dimanfaatkan untuk menyalip rival.
Strategi DRS diperkirakan bakal menghadirkan balapan menarik seperti yang dilakukan Max Verstappen dan Charles Leclerc pada dua balapan sebelumnya.

Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Max Verstappen, Red Bull Racing RB18
Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images
FIA Matikan Taktik Restart Max Verstappen
Salah Setelan Mobil Penyebab Haas Gagal di Kualifikasi GP Australia
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.