Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Red Bull: Mercedes Tak Lagi Diuntungkan Top Speed 'Abnormal'

Red Bull Racing meyakini Mercedes tidak lagi memiliki kecepatan 'abnormal' di sektor lurus, di tengah intrik yang sedang berlangsung terkait sayap belakang fleksibel dalam Formula 1.

Valtteri Bottas, Mercedes W12

Valtteri Bottas, Mercedes W12

Charles Coates / Motorsport Images

Persaingan di trek antara dua tim teratas Formula 1 (F1) 2021 disertai dengan pertarungan di luar sirkuit. Baru-baru ini, Red Bull Racing mempertanyakan soal sayap belakang Mercedes-AMG Petronas.

Mereka curiga bahwa The Silver Arrows telah menggunakan sayap belakang yang fleksibel pada mobil W12 untuk meningkatkan kecepatan tertingginya (top speed). Red Bull mendasarkan dugaan itu pada foto-foto yang diyakini menunjukkan tanda ada gesekan antara bidang utama spoiler dan end plate.

Mercedes kemudian merespons dengan menegaskan tidak ada yang salah dengan itu. Prinsipal The Silver Arrows Toto Wolff bahkan mengatakan jika kubu Red Bull sedang melihat 'hantu'.

Pada Grand Prix (GP) Qatar di Losail akhir pekan lalu, FIA memulai misi pencarian fakta dengan memeriksa fleksibilitas sayap belakang mobil untuk melihat apakah perlu dilakukan tes yang lebih sulit.

Meskipun tak ada perubahan aturan dan sayap belakang Mercedes telah sepenuhnya lulus semua tes dan inspeksi FIA, Red Bull percaya ada sesuatu yang berubah dalam hal top speed rivalnya itu.  

Baca Juga:

 Prinsipal Red Bull Christian Horner mengatakan fakta bahwa Mercedes dan timnya begitu seimbang pada lintasan lurus panjang di Qatar menunjukkan balans kinerja di antara mereka telah bergeser untuk kali pertama sejak sebelum libur musim panas.    

“Saya pikir apa yang telah kita lihat dalam beberapa balapan terakhir adalah kecepatan sektor lurus yang tidak normal. Menurut saya, Toto (Wolff) telah susah payah untuk menunjukkan bahwa ada peningkatan top speed ketika tidak ada yang diubah,” Horner menuturkan.

“Tetapi ini mendorong bahwa itu adalah race pertama sejak sebelum Silverstone (GP Inggris) di mana kami dapat menyamai kecepatan sektor lurus mereka dan peningkatan eksponensialnya dalam balapan.”

Walau tes FIA yang dilakukan di Qatar dan selama sisa musim tidak akan memiliki nilai regulasi, Horner percaya jika pemantauan sederhana terhadap situasi yang terjadi merupakan sesuatu yang positif.

“Saya senang itu diawasi dengan baik. Saya yakin tes yang telah diperkenalkan seharusnya menghilangkan keuntungan apa pun untuk menghindari (regulasi),” pria kebangsaan Inggris tersebut menambahkan.

Jika Red bull percaya sesuatu telah berubah antara tim dalam kecepatan relatif mereka di sektor lurus, Mercedes tidak yakin. Terutama karena top speed W12 dalam kualifikasi tetap lebih tinggi daripada RB16B, seperti ditunjukkan tabel ringkasan dari lima GP terakhir.

Top speed di garis finis dalam kualifikasi (km/jam)

Grand Prix Mercedes Red Bull
Qatar 323,9 320,7
Brasil 327,5 318,8
Meksiko 351,1 343,2
Amerika Serikat 323,3 318,3
Turki 327,6 324,1

Kendati perbedaan di Losail menurun dibandingkan beberapa balapan sebelumnya, Mercedes meyakini itu karena tingkat downforce yang tinggi dibutuhkan di Qatar, yang membantu memperketat kinerja.

“Apakah mereka (Red Bull) menunjukkan data atau gambar tentang performa soal kecepatan lurus?. Trek (di Losail) jauh lebih sedikit bergantung pada mesin, dan saya pikir mereka melakukan pekerjaan dengan baik. Kecepatan mereka di sektor lurus dengan spoiler besar identik dengan kami,” kata Wolff.

“Kini kami akan menuju ke Arab Saudi dan mungkin kami akan mendengar beberapa komentar lagi (dari Red Bull). Entah bagaimaian, perdebatan yang dimulai, saya tidak bisa mengikutinya lagi. Sulit untuk ikut memberi komentar soal rumor yang dibuat dari satu sisi.”

Dua balapan tersisa, di Sirkuit Jeddah (Arab Saudi) yang baru dan layout trek Yas Marina (Abu Dhabi) yang dimodifikasi, akan menentukan siapa yang keluar sebagai juara dunia. Horner merasa yang pertama menguntungkan Mercedes, namun GP terakhir tidak bisa dipastikan.

“Sirkuit berikutnya (Jeddah) mungkin menguntungkan Mercedes. Abu Dhabi, dengan perubahan di sana, siapa yang tahu? Namun itu sangat dekat. Memasuki dua balapan terakhir, (kami) unggul delapan poin di klasemen pembalap dan telah memangkas gap konstruktor jadi lima angka,” kata Horner.   

“Jadi, kedua (gelar) sepenuhnya masih terbuka dan itu fantastis karena kami sekarang berada di puncak persaingan kejuaraan dunia.”

Lewis Hamilton, Mercedes W12, Valtteri Bottas, Mercedes W12

Lewis Hamilton, Mercedes W12, Valtteri Bottas, Mercedes W12

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Resmi: Sirkuit Catalunya Tuan Rumah F1 dan MotoGP hingga 2026
Artikel berikutnya Jean Todt: Michael Schumacher Bukan Pembalap Terbaik Sepanjang Masa

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia