Red Bull Putuskan Tak Akan Jual AlphaTauri F1

Masa depan AlphaTauri tidak jelas setelah CEO Red Bull yang baru, Oliver Mintzlaff, tidak puas dengan performa tim Faenza.

Di tengah-tengah awal musim yang sulit, Helmut Marko menyadari bahwa AlphaTauri harus meningkatkan kinerja di lintasan dan produksi komersialnya.

Kemudian, diumumkan bahwa Franz Tost, bos tim selama bertahun-tahun, akan meninggalkan tim di akhir musim dan digantikan oleh Laurent Mekies dari Ferrari. Mantan Sekretaris Jenderal FIA Peter Bayer akan menjadi CEO tim.

Setelah berminggu-minggu melakukan evaluasi, Red Bull telah memutuskan bagaimana tim AlphaTauri yang baru akan bekerja.

Penjualan tim telah dipertimbangkan, tetapi telah dikesampingkan. Kantor pusat AlphaTauri saat ini di Faenza, dekat Imola, akan tetap menjadi pusat utama tim, tetapi juga akan mempekerjakan lebih banyak staf dari markas mereka di Bicester, Inggris.

Bicester saat ini merupakan rumah bagi departemen aerodinamika AlphaTauri, tetapi lebih banyak staf akan ditempatkan di sana untuk meningkatkan sinergi dengan tim induk Red Bull.

"Keputusan sudah dibuat. AlphaTauri akan tetap dimiliki sepenuhnya oleh Red Bull dan akan terus dijalankan sebagai tim junior," konsultan motorsport Red Bull, Helmut Marko, mengungkapkan dalam sebuah wawancara di YouTube Formel1.de.

Namun menurut Marko, Mintzlaff meminta tim untuk "menggunakan semua sinergi dengan Red Bull Racing yang diizinkan oleh peraturan", yang berarti memindahkan lebih banyak staf ke Bicester, yang berada di ujung jalan dari markas F1 Red Bull di Milton Keynes.

"Kerja sama dengan Red Bull Racing akan lebih dekat, juga dalam hal batasan biaya dan sinergi,” ujar Marko. "Dengan pengetahuannya, yang ia dapatkan di FIA, Bayer sangat penting. Tentu saja, hal itu juga akan mengalir ke Red Bull Racing."

Namun Marko menekankan bahwa, meskipun "banyak opsi yang dipertimbangkan", markas Faenza tidak akan ditinggalkan dan "staf lainnya akan tetap berada di Italia", termasuk Bayer dan Mekies.

Hingga saat ini, prinsipal Franz Tost , menilai bahwa perpecahan yang lebih seimbang antara Faenza dan Bicester adalah keputusan yang tepat. Tim mencoba untuk lebih kompetitif di pasar kerja F1, di mana kepindahan ke Italia sering menjadi kendala bagi staf berpengalaman dan keluarga mereka.

"Selalu jelas bagi saya bahwa tim akan tetap berada di Faenza. Kami memiliki semua infrastruktur di sini," kata Tost.

"Di Inggris, AlphaTauri sudah memiliki banyak karyawan. Seluruh tim aero ada di Inggris. Dan yang pasti akan kami lakukan di masa depan adalah, jika kami ingin merekrut insinyur tetapi mereka tidak ingin pergi ke Italia, untuk alasan apa pun, mereka dapat bekerja dari basis di Inggris".

"Saya pikir itu akan membantu tim di masa depan, karena di masa lalu sangat, sangat sulit untuk merekrut insinyur berpengalaman ke Italia. Para insinyur berpengalaman berusia 35, 40 tahun, sudah berkeluarga, punya anak dan tidak ingin pergi ke Italia."

Hal yang belum diputuskan oleh Red Bull adalah apakah nama AlphaTauri, yang mempromosikan merek pakaian Red Bull, akan tetap digunakan atau lebih baik mengubah identitasnya.

"Itu belum diputuskan," tutur Tost. "Itu ada di tangan Red Bull, apa yang mereka inginkan untuk menyebut tim di masa depan."