Red Bull Racing Putuskan Kontrak Juri Vips
Komentar berbau rasisme yang dilontarkan Juri Vips, beberapa waktu lalu, membuat Oracle Red Bull Racing mengambil tindakan tegas.


Pembalap FIA Formula 2 Juri Vips harus menanggung konsekuensi atas tindakannya yang dinilai rasis saat memainkan Call of Duty dalam siaran langsung lewat platform Twitch, awal pekan lalu.
Saat itu, di tengah sesi permainan yang juga diikuti rivalnya di F2 Liam Lawson, pembalap asal Estonia itu mengucapkan kata “negro” diiringi tawa rekan-rekan bermainnya.
Tindakan Vips itu pun memicu banyak kritik dari banyak penggemar Formula 1. Tim Red Bull Racing yang selama ini menaungi Vips pun langsung bereaksi seketika itu juga.
“Sebagai organisasi, kami merasa sangat malu karena selama ini tidak menoleransi sikap dan perbuatan maupun perkataan yang berbau rasis,” demikian pernyataan resmi Red Bull saat itu, seraya membebastugaskan Vips dari semua tugasnya di Red Bull.
Seperti diketahui, selain turun di F2 bersama Hitech GP, pembalap berusia 21 tahun asal Tallinn, Estonia, tersebut juga menjadi pembalap cadangan Red Bull Racing di F1.
“Saya sendiri juga terkejut dengan insiden ini. Pernyataan Juri memang cenderung menyerang dan itu tidak sesuai dengan nilai-nilai di tim kami,” ucap Oliver Oakes, bos Tim Hitech GP.
Setelah mendapat kecaman dari banyak pihak, Juri Vips pun sempat menyampaikan permintaan maaf lewat akun Instagram pribadinya.
"Saya meminta maaf tanpa syarat atas ucapan saya. Pilihan kata-kata saya tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan nilai dan prinsip yang ingin saya perjuangkan. Saya sangat menyesali tindakan saya,” ucap Vips, belum lama ini.
Kendati begitu, permintaan maaf Juri Vips sepertinya datang terlambat. Pada Selasa (28/6/2022) petang, lewat akun Twitter resminya, Tim Red Bull Racing mengumumkan pemecatan Juri Vips dari tim.
“Setelah investigasi terkait insiden di online yang melibatkan Juri Vips, Oracle Red Bull Racing memutusan kontrak Juri Vips sebagai pembalap tes dan cadangan. Tim tidak menoleransi setiap bentuk apa pun yang berbau rasisme,” demikian pernyataan Red Bull.
Belum jelas apakah karier Juri Vips bakal berlanjut atau tidak setelah rangkaian insiden dan kejadian ini. Vips sudah menjadi bagian dari Red Bull Junior Team sejak 2018.
Vips mulai turun di F2 pada 2020. Pada saat bersamaan, ia dipercaya menjadi test dan reserve driver Scuderia AlphaTauri, skuad junior Red Bull Racing.
Tahun lalu, Juri Vips juga sudah menjadi pembalap penguji Red Bull Racing. Ia secara reguler menjalani sesi (tes) di simulator untuk Red Bull Racing. Juri Vips juga sempat turun di sesi latihan bebas pertama GP Spanyol dengan menggeber mobil Sergio Perez, 20 Mei lalu.

Lewis Hamilton Ingin Ubah Pola Pikir Kuno
Daniel Ricciardo Siap Menjadi Produser Serial F1

Berita terbaru
Pato O’Ward Enggan Berkhayal soal Kans Formula 1
Bintang IndyCar Patricio “Pato” O’Ward menggambarkan situasi dalam F1 saat ini, khususnya berkenaan dengan Alpine, Oscar Piastri serta McLaren, sebagai hal yang lucu.
Fernando Alonso Sadar Punya Masa Kedaluwarsa
Meski sudah berusia 41 tahun, Fernando Alonso mengaku masih menikmati bersaing di Formula 1. Dan ia tak akan pensiun dalam waktu dekat setelah meneken kontrak multi tahun dengan Aston Martin.
Bertolak Belakang dengan Hasil, Capito Klaim Williams Lebih Baik
Prinsipal Williams, Jost Capito, mengklaim prestasi timnya lebih baik meski masih menjadi juru kunci Formula 1 2022.
Bos McLaren Beri Ultimatum Daniel Ricciardo
Daniel Ricciardo tampaknya kian terpojok setelah prinsipal McLaren, Andreas Seidl, memberi ultimatum terkait rapornya di Formula 1.