Red Bull Racing Realistis soal Peluang Max Verstappen
Para bos Red Bull Racing mulai realistis melihat persaingan antara pembalap mereka, Max Verstappen, dengan Lewis Hamilton.
Dengan tiga balapan tersisa di Kejuaraan Duia Formula 1 2021, keunggulan Verstappen terpangkas dari 19 menjadi tinggal 14 poin atas Hamilton (Mercedes-AMG Petronas F1). Adalah kemenangan fantastis Hamilton di GP Brasil, akhir pekan lalu, yang mampu mengubah situasi persaingan.
Beberapa pekan lalu, di GP Turki, Hamilton sepertinya mampu membalikkan keadaan. Juara dunia tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) itu mengganti Internal Combustion Engine (ICE) dan mampu membuat Red Bull kewalahan di trek lurus.
Rekan setim Hamilton, Valtteri Bottas, memang berhasil memenangi balapan di Istanbul Park. Pasalnya, Hamilton mendapatkan penalti 10 grid dan lintasan juga kurang ideal setelah diguyur hujan lebat.
Pada saat yang sama, situasi tersebut sekaligus menjadi peringatan bagi Red Bull Racing. Utamanya soal potensi power unit (PU) Mercedes-AMG F1 M12 yang terpasang pada sasis F1 W12.
Red Bull Racing sudah meminta Federation Internationale de l'Automobile (FIA) untuk memberikan penjelasan. Tim asal Milton Keynes, Inggris, itu menduga upgrade yang dilakukan Mercedes memberi keuntungan yang jauh lebih besar.
Lewis Hamilton, Mercedes W12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, saat berduel di F1 GP Brasil.
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
“Superioritas mesin mereka, kami tidak mengetahui dari mana asalnya. Kami tidak mampu melakukan apapun untuk menandingi mereka,” ucap Christian Horner, Prinsipal Red Bull Racing, dalam acara DAZN F1.
“Kami meminta FIA untuk memeriksa mesin mereka. Karena, saat kecepatan di trek lurus mampu lebih kencang daripada saat Anda membuka Drag Reduction System (DRS), itu sebuah performa yang cukup impresif.”
Setelah GP Turki, Austin (Amerika Serikat) dan Meksiko, Verstappen menunjukkan seolah dirinya sudah menjadi satu-satunya calon kuat juara dunia. Saat itu, tidak terdengar Hamilton mengganti mesin hingga melakukannya di Interlagos.
Pergantian ICE di Brasil itu kembali mengejutkan Red Bull Racing. “Hamilton 27 km/jam lebih cepat di trek lurus. Ia mampu naik 15 posisi dalam 24 lap Sprint Race,” kata Helmut Marko, penasihat Red Bull Racing.
Sebaliknya, jika Verstappen memakai ICE baru, paling kenaikan yang dialami hanya 4 sampai 7 horsepower (hp). Anehnya, saat Hamilton memakai ICE baru, ia bisa mendapatkan tambahan 20 hp.
Masalahnya, daya tahan mesin Mercedes terbilang buruk pada musim ini. Lihat saja yang dialami Bottas, yang harus memakai tiga ICE dalam lima balapan hingga gelaran di Austin, Amerika Serikat.
“Jika Mercedes mampu mempertahankan PU mereka sampai balapan terakhir, itu tidak akan bagus buat kami. Mercedes tahun ini selalu mengalami keausan luar biasa pada mesin setelah dua atau tiga balapan,” Marko menambahkan.
“Mesin mereka sangat bertenaga dan ini menjadi senjata yang sangat kuat sirkuit-sirkuit cepat akan segera kami jalani.”
Marko memberikan analisis bukan sekadar bicara. Hamilon akan menjadi favorit pemenang di Losail dan sirkuit baru, Jeddah Corniche, di Arab Saudi. Semua pembalap tentu tidak memiliki detail data untuk kedua trek ini.
Namun, Sirkuit Losail, Qatar, memiliki trek lurus sepanjang 1,068 km. Area sebelumnya, sektor terakhir, Hamilton dan Mercedes berkesempatan membuat perbedaan dengan menggeber habis mobil di area tersebut.
Jeddah Corniche di Arab Saudi diklaim sebagai sirkuit jalan raya terkencang di dunia dengan sebuah trek lurus nan panjang dan banyak tikungan cepat. Ini jelas akan menjadi teritori Mercedes F1 W12. Kendati, potensi munculnya Safety Car juga besar di Jeddah.
Jika Lewis Hamilton mampu memenangi dua balapan berikutnya dan Verstappen P2, mereka akan menjalani balapan terakhir di Jeddah dengan poin yang sama.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.