Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Red Bull Siap Pinjamkan Alexander Albon

Penasihat Red Bull Racing, Helmut Marko, mengungkapkan penyebab Alexander Albon kehilangan kursinya untuk F1 2021. Tim membuka pintu kalau ada yang mau meminjam pembalap berdarah Thailand dan Inggris itu.

Alex Albon, Red Bull Racing

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Terlepas dari performa apiknya di akhir F1 2020, Red Bull tetap menurunkan statusnya dari pilot utama ke cadangan.

Albon naik podium ketiga dua kali, yakni di GP Tuscan dan GP Bahrain. Dalam dua balapan penutup, ia mampu mengakhiri GP Sakhir pada urutan keenam dan keempat di GP Abu Dhabi. Koleksi poinnya terbanyak ketujuh.

Red Bull menggantinya dengan Sergio Perez, mantan pembalap Racing Point, yang merebut peringkat keempat di klasemen akhir.

Marko melihat talenta Albon perlu diasah. Oleh karena itu, ia didapuk sebagai pembalap cadangan dan tes. Tim Austria juga tidak keberatan melepasnya sebagai pinjaman demi menambah jam terbang.

“Red Bull siap meminjamkannya kalau timbul situasi di mana tim lain butuh seorang pembalap dalam waktu singkat, sehingga dia memperoleh tambahan kilometer balapan,” kata Marko dalam wawancara dengan Motorsport.com dan Formel1.de.

Kalau tak ada peluang dari tim lain, maka Albon harus kembali ke tempatnya. “Kami akan memanfaatkannya jadi pembalap tes. Dia akan banyak mengemudikan simulator. Dia juga jadi pengganti dalam banyak balapan. Itu akan mempengaruhi (kinerja) empat mobil kami. Ini bukan sebuah akhir. Kami akan melihat kalau bisa membuat stabil,” konsultan tersebut menjelaskan.

Baca Juga:

Lebih lanjut, Marko melakukan evaluasi tentang performa Albon. Ia gagal bukan karena talenta minim melainkan kurang konsisten. Dalam situasi tertentu, pembalap itu juga kehilangan waktu secara proporsional dalam situasi tertentu.

Misalnya, saat arah angin berubah atau ban rusak. Pergerakan angin sangat berpengaruh kepada mobil mereka yang sensitif terhadap angin. Faktor mental juga berpengaruh besar.

“Tentu, kami sampai ke level mental, di mana semua laporan dan hasil tidak memuaskan membuatnya gelisah. Defisit dengan Max Verstappen melebar seiring berjalannya musim, bukan berkurang. Itu tidak menguntungkan, itu berkembang,” ucapnya.

“Kalau Anda punya rekan setim yang membalap di level top, tak peduli apa mobilnya, itu memainkan peran kecil. Jika Anda melihatnya dengan cara itu, tidak ada seorang pun kecuali Daniel Ricciardo yang setara dengan Max. Semakin lama kombinasi Ricciardo dan Max, semakin jelas Max dapat memisahkan dirinya.”

Foto dari Servus TV (Leo Neumayr)

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ini Penyebab Pembalap Muda Kerap Sulit Adaptasi di F1
Artikel berikutnya Charles Leclerc Sebut Musim 2020 Jadi Musim Terbaik

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia