Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Red Bull Tak Pernah Lirik Dua Pembalap Ini

Helmut Marko menegaskan tak mempertimbangkan George Russell dan Sebastian Vettel untuk menggantikan Alexander Albon untuk F1 2021.

Helmut Marko, Consultant, Red Bull Racing

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Atensi kepada Russell melesat usai tampil gemilang selama sesi kualifikasi di GP Sakhir bersama Mercedes-AMG Petronas. Sejak saat itu, muncul spekulasi kalau pembalap Inggris tersebut akan berganti kursi ke Mercedes atau Red Bull Racing.

Dalam wawancara motorsport.com dan Formel1.de, penasihat Red Bull, Helmut Marko, mengungkapkan tidak pernah menghubungi Russell. Pria 77 tahun tersebut juga membahas tentang Sebastian Vettel.

Apakah Sebastian Vettel ide yang layak tahun ini?

Tidak. Ketika kami memutuskan untuk mengganti Albon, Vettel tidak tersedia.

Anda adalah mentor Vettel, salah satu yang Anda temukan. Foto di podium GP Abu Dhabi 2010 sangat legendaris. Anda kenal baik dengannya. Apa dia lupa cara mengemudi mobil?

Saya pikir itu adalah ketidakpastian yang dimulai di mata saya dengan insiden di Hockenheim 2018, ketika memimpin. Saat itu, Maurizio Arrivabene masih jadi bos tim. Sejak saat itu, hubungan dengan Ferrari menurun.

Seberapa jauh, secara material dia dirugikan, saya tidak bisa bilang. Tapi Anda harus mengatakan kalau dia membuat terlalu banyak kesalahan sendiri. Dengan insiden, ketidakpastian muncul dan tidak mengemudi dengan tingkat Vettel.

Anda yakin bahwa dia bisa kembali mengendalikan dirinya lagi dan jadi musuh?

Saya berharap untuknya.

Di Bahrain, George Russell tampil impresif bersama Mercedes. Apakah Anda tidak berpikir meneleponnya untuk mengetahui situasi kontrak?

Tidak. Dia punya kontrak 10 tahun dengan Toto Wolff. Dia seorang Mercedes Junior. Kami mencari solusi pengganti satu tahun. Sergio Perez opsi paling bagus.

Baca Juga:

Anda bisa menawarkan Russell sesuatu yang tidak bisa ditawarkan Mercedes, kokpit balap kompetitif 2021. Apakah dia tak bisa dibuat jadi Red Bull Junior?

Russell adalah seorang Mercedes Junior. Anda tidak perlu menaruh label palsu padanya.

Apa pendapat Anda tentangnya?

Russell merupakan seorang yang cerdas dan pemuda cepat. Upayanya dengan Mercedes hebat. Di saat yang sama, ditandai dengan ketidakpastian Bottas, jadi bukan perbandingan yang valid. Bottas sangat mengecewakan sejak lap pertama pada Jumat, di mana di bawah level normalnya.

Mari bahas AlphaTauri. Saya dengar Anda adalah penggemar Yuki Tsunoda. Apa yang Anda pikir bisa dilakukannya?

Tsunoda hanya pembalap Formula 2 yang konsisten finis di lima besar setiap balapan. Hanya karena kerusakan teknis dan beberapa insiden, ia tidak memenangi kejuaraan. Dan itu pada tahunnya sebagai rookie.

Dia dicirikan dengan kecepatan dasar luar biasa dan persepsinya cepat dan fase belajar. Jika Anda melihat balapan terakhir, bagaimana dia menahan diri di awal balapan hingga semua diatasi setengah jalan. Dia menghemat ban dan lalu menyerang, itu adalah perpaduan bagus antara agresivitas dan membalap dengan kepala Anda.

Dia punya postur pembalap sempurna.

Seorang pemuda lucu dan berkarisma. Tingginya 1,61 meter dan berat 58 kg. Fakta bahwa kami tidak menggunakannya untuk Formula 1 pada Jumat karena konversi bakal butuh waktu lama sehingga itu sebuah kemustahilan.

Tsunoda menggantikan Daniil Kvyat. Ia menampilkan performa solid dan tampak lebih matang pada 2020. Ia tak lagi mencari alasan tapi fokus sepenuhnya kepada diri sendiri. Tapi, itu tetap tak cukup.

Ia menunjukkan dua atau tiga balapan dengan kecepatan. Jika tidak, dia selalu tertinggal di belakang Pierre Gasly. Dengan semua rutin dan pengalamannya, itu tak cukup.

Apa dia punya masa depan di Red Bull?

Tidak. Topik ini selesai antara kami.

 

Yuki Tsunoda

Klein, aber oho: Auf Yuki Tsunoda hält Helmut Marko große Stücke

Foto: Motorsport Images

 

Saya baru-baru ini bertanya kepada Daniel Ricciardo, apa nasihatnya untuk Sergio Perez tentang bagaimana menghadapi Anda. Jawabannya adalah dia dulu muak ketika Anda audisi, tapi Anda menjadi lebih lembut seiring berjalannya waktu. Anda merasa lebih lunak sejalan dengan usia?

Kalau Anda ingin berkata seperti itu! Kami sekarang tim yang mapan. Kami tidak lagi harus bertindak  secara konsisten, tapi juga harus memastikan atmosfer tepat.

Di titik tertentu, Ricciardo datang dengan managernya, yang kemudian berpisah dengannya, dengan banyak uang harus dibayarkan kepadanya. Saya memprediksi semua itu. Saya kurang lebih menolak bernegosiasi dengan manajer ini, tapi saya memilih melakukannya dengan Ricciardo. Kadang itu mengakibatkan situasi tegang. Tapi pada dasarnya, ada hubungan yang sangat baik.

(Sebelum wawancara kami dengan Marko, kami bertanya kepada Daniel Ricciardo soal mantan bosnya. ‘Helmut menjadi lebih lembut beberapa tahun ini. Mungkin karena saya dulu jauh lebih muda, tapi saya harus akui ketika berbicara secara pribadi, saya selalu muak pada awalnya! Tapi saya rasa dia lebih baik sekarang daripada dulu.’

Pembalap Australia meringis ketika bicara soal ‘Doktor’, panggilan hormat penulis kepada Marko karena ia merupakan pengacara terlatih. Saat berurusan dengan Marko, Ricciardo menyarankan Sergio Perez, ‘Kadang beri dia dorongan kuat dan lihat bagaimana reaksinya!’.

Daniel Ricciardo, Helmut Marko

Sind immer noch befreundet: Daniel Ricciardo und Helmut Marko

Foto: LAT

Kita hampir mendekati akhir. Apa yang ingin Anda katakan?

Apa yang dicapai Formula 1 tahun ini sangat hebat. 17 balapan dalam berapa bulan?

Saya selalu katakan, ‘pekerjaan setahun dipadatkan jadi setengah tahun…’

Untuk menyelesaikan kejuaraan ini dengan disiplin luar biasa dan organisasi tidak mudah dan saya ditanya banyak orang.

Saya juga ingin mengatakan, orang-orang yang mengaspal di Istanbul pantas diberi medali@ Saya tak tahu bagaimana pembalap terbaik di dunia mengatakan itu tak bisa mengemudi di sana. Itu gambaran yang sensasional. Itu sama untuk semuanya. Di aspal yang licin, seorang Williams tidak tergelincir lebih dari Mercedes karena grip tidak ada di sana.

Atau trek seperti Mugello atau Portimao. Itu lebih sesuai dengan balapan, sebagai fan atau saya menilai itu pantas.

Istanbul sangat menghibur. Di sisi lain, bukan Formula 1 juga kalau pembalap terbaik di dunia menyelinap lewat sudut terakhir pada kecepatan 30 km/jam…

Pertama, para pembalap dapat bayaran cukup untuk menahan itu. Kedua, itu sama seperti setiap orang.

Kami pecundang besar di Istanbul. Kami mendominasi setiap sesi, Q1, Q2. Ada sebuah tim yang mengoptimalkan tekanan udara dan mereka menggebrak di pole position. Untuk Max Verstappen, itu hanya balapan tahun ini di mana dia kehilangan kesabaran.

Selain itu, kami biasanya juara dunia pit stop. Tapi pada pit stop penting, iti tidak berlaku karena ada tiga mekanik tak ada di sana karena corona. Penggantinya tak melakukan hal tepat dalam satu milidetik. Alih-alih 1,8, pit stop memakan waktu 3,7 detik, sejauh yang saya ingat. Hasilnya, dia ada di belakang Perez.

Tapi itu tidak ada hubungannya dengan trek atau grip. Itu berhubungan dengan kesalahan kami dan Verstappen. Kesalahan terjadi dengan pengaturan pada sayap depan tidak menentukan, menurut pendapat saya. Kalau Max keluar di depan Perez, dia akan menang balapan meski dengan sayap depan separuh.

Kami sebagai perusahaan media juga berutang terima kasih kepada Red Bull karena dapat memulai musim di Red Bull Ring. Itu domino pertama yang menggerakkan musim. Bagaimana pentingnya pembuka musim untuk Formula 1 2020?

Saya kira kami punya cetak biru untuk semua yang datang. Kami menawari Liberty sebuah paket yang sangat mungkin bekerja secara teknis saat corona.

Proyek Spielberg mengorganisir itu, tapi itu juga berhubungan dengan pengalaman Red Bull Leipzig. Itu kombinasi potensi event Red Bull dan kekayaan pengalaman dan trek balapan hebat yang sangat mudah dan jelas di lockdown karena kondisinya.

Dengan materi dari ServusTV (Leo Neumayr).

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sebastian Vettel Gabung Aston Martin karena Penasaran
Artikel berikutnya Racing Point Klaim Punya Model Serupa dengan McLaren

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia