Red Bull Akan Tinjau Ulang Insiden Verstappen-Hamilton
Red Bull Racing masih belum puas dengan penalti yang diberikan FIA kepada Lewis Hamilton sebagai penyebab kecelakaan Max Verstappen. Apalagi mereka mengalami kerugian hingga Rp 26 miliar.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Hamilton dan Verstappen terlibat kontak di Sirkuit Silverstone pada Tikungan 9 atau Copse, yang merupakan salah satu tikungan paling cepat di kalender balap Formula 1.
Senggolan itu membuat Verstappen mengalami kecelakaan dan menghantam dinding pembatas dengan kekuatan 51G.
Untungnya, pembalap asal Belanda itu bisa keluar dari mobil tanpa bantuan tim medis. Selepas menjalani pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit tak ditemukan cedera serius.
Steward menyatakan Lewis Hamilton bersalah dalam insiden tersebut, meski banyak yang mengatakan bahwa itu merupakan insiden balap.
Namun, posisi Hamilton yang terlihat sedikit melebar di sisi dalam, Steward menjatuhkan hukuman 10 detik kepada pria asal Inggris itu.
Tetapi, hukuman tersebut tak memberikan dampak besar kepada Hamilton yang tetap keluar sebagai pemenang Grand Prix Inggris.
Prinsipal Red Bull, Christian Horner, mengatakan bahwa setiap tim berhak mengajukan banding atas hukuman tersebut, meski ia ragu itu akan berhasil.
Menulis di kolom tanya jawab Grand Prix Inggris untuk laman resmi Red Bull, Horner kembali menegaskan pandangannya bahwa Hamilton mendapat hukuman ringan.
“Bukan rahasia lagi bahwa kami merasa pada saat itu, dan masih merasa hingga saat ini, Hamilton diberi penalti ringan untuk insiden semacam ini,” tulis Horner.
“Mengingat beratnya insiden dan hukuman yang ringan, kami meninjau semua data dan berhak meminta peninjauan ulang.
“Oleh karena itu, kami masih melihat semua bukti dan mempertimbangkan semua opsi yang ada dalam aturan olahraga kami.”
Red Bull tidak dapat langsung mengajukan banding atas penalti waktu 10 detik yang diberikan kepada Lewis Hamilton.
Tetapi, mereka dapat meminta peninjauan kasus oleh FIA selama dapat membawa bukti baru yang ‘signifikan dan relevan’ untuk memperdebatkan kasusnya dalam 14 hari.
Christian Horner mengatakan dirinya sangat khawatir dengan kondisi Max Verstappen dengan mengatakan pembalap 23 tahun itu seperti telah bertanding dengan Tyson Fury dalam beberapa ronde.
Sementara Verstappen lolos dari kecelakaan tanpa cedera serius, berbeda dengan mobilnya, yang mana kursi di dalam kokpitnya patah akibat parahnya kecelakaan itu.
Penasihat Red Bull Motorsport, Helmut Marko, mengklaim perbaikan mobil menghabiskan biaya Rp 12,8 miliar. Tetapi, Horner mengatakan timnya mengalami kerugian dua kali lipat dari angka tersebut.
“Penghargaan besar harus diberikan untuk standar keselamatan mobil-mobil ini, Halo dan sistem peredam dinding pembatas karena dampaknya sedemikian rupa sehingga benar-benar merusak kursi Max,” kata Horner.
“Mobil bisa dengan mudah terbalik yang merupakan kekhawatiran awal tim medis, tetapi untungnya itu tidak terjadi.
“Faktor signifikan lainnya adalah elemen pembatasan anggaran. Kecelakaan itu telah menelan biaya sebesar Rp 26 miliar, dan kecelakaan seperti itu memiliki konsekuensi besar di era pembatasan anggaran.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments