Red Bull Ungkap Bahaya Pembatasan Anggaran F1
Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, khawatir sebagian tim akan melewatkan empat balapan terakhir Formula 1 2022 akibat dampak pembatasan anggaran.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Sejak tahun lalu, F1 telah menetapkan budget cap sebenar 145 juta dolar (sekitar Rp2,1 triliun). Jumlah tersebut diturunkan menjadi 140 juta dolar musim 2022, dan akan alami penurunan lagi pada musim depan.
Beberapa tim sulit untuk mengelola keuangan mereka dengan batasan anggaran tersebut, mengingat ada biaya perbaikan mobil yang cukup besar jika terjadi kecelakaan.
Situasi diperburuk dengan dunia mengalami masalah inflasi. Di samping itu, biaya transportasi yang meningkat hampir empat kali lipat akibat serangan Rusia ke Ukraina.
Biaya produksi juga meningkat, yang semuanya tidak diperhitungkan saat menerapkan batas anggaran.
Horner berpendapat jika plafon anggaran tidak dinaikkan, setidaknya tujuh dari 10 tim akan absen pada empat balapan terakhir.
“Tujuh tim mungkin harus melewatkan empat balapan terakhir untuk memenuhi batas anggaran,” kata Horner kepada BBC.
“Ini bukan hanya situasi yang mempengaruhi tim besar. Bahkan,tim di di papan tengah benar-benar berjuang melawan inflasi.
“FIA perlu mengatasi masalah ini dan saya tahu mereka serius menyelidikinya. Tagihan energi, biaya hidup dan semua pengeluaran lainnya meningkat secara eksponensial dan F1 tidak terkecuali.
"Biaya transportasi mengalami kenaikan empat kali lipat dan itu adalah sesuatu yang tidak pernah bisa kami kendalikan.”
Christian Horner mendapatkan dukungan dari Ferrari, Mercedes dan McLaren, yang awalnya bersikeras untuk tidak menaikkan batasan anggaran. Tapi, melihat inflasi yang terjadi saat ini, akhirnya mereka berubah pikiran.
Namun, Alfa Romeo, Alpine, Haas dan Williams menentang keputusan untuk menaikkan batasan anggaran dalam pertemuan Komisi F1.
“Kami menetapkan anggaran kami pada titik yang sangat awal dan sudah memperkirakan beberapa inflasi pada saat itu,” ujar Prinsipal Alpine Otmar Szafnauer.
“Inflasi tidak terjadi begitu saja. Jika kami bisa melakukannya, yang lain juga bisa. Dalam hal itu, saya tidak mendukung peningkatan batas anggaran.
“Ya kalau biaya transportasinya naik 2,5 juta atau 3,5 juta, dan Anda memiliki anggaran 20 juta untuk pengembangan kendaraan, Anda dapat menguranginya menjadi 17 juta dan tetap pada batasnya, agar tidak melebihi batas.
“Dengan melakukan ini, Anda membatasi sumber daya pengembangan mobil Anda. Tetapi, ketika Anda punya uang, lebih mudah untuk melobi FIA untuk meningkatkan batas anggaran dan menjaga anggaran pengembangan tetap sama.”
Anggaran tahunan beberapa tim kecil sudah berada di bawah tetapan batas dan mereka merasa kemungkinan peningkatan batasan anggaran bakal bertentangan dengan tujuan perubahan aturan yang diperkenalkan FIA dan F1.
Ttim-tim besar mengatakan biaya angkutan udara telah meningkat 50 persen tahun ini. Diduga, situasinya cukup serius dan jika budget cap tidak dinaikkan, mereka harus memilih antara tidak ikut balapan atau memberhentikan ratusan orang.
Belum diketahui sanksi apa yang akan diberikan jika tim melampaui batasan anggaran, tetapi jika pelanggarannya serius, tim tersebut dapat didiskualifikasi dari kejuaraan.
Max Verstappen, Red Bull Racing RB18
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments