Red Bull-Aston Martin Dikabarkan Melanggar Budget Cap F1
Formula 1 akan memberikan jawaban tentang kepatuhan tim terhadap batas biaya, di tengah kabar Red Bull dan Aston Martin yang disebut telah melanggar aturan.
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Motorsport.com memperoleh informasi bahwa FIA sudah menginformasikan kepada tim-tim perihal rampungnya analisis musim 2021. Dokumen resmi pun siap dirilis perihal jawaban pasti atas budget cap.
Sebagai bagian dari proses untuk mengatur batas biaya, tim yang merogoh kocek di bawah budget cap 145 juta dolar Amerika (sekira Rp2,2 triliun) bakal menerima sertifikat kepatuhan dalam pengumuman pada 5 Oktober.
Namun, tim mana pun yang dinilai melampaui batas pengeluaran akan dikenakan sidang lebih lanjut, yang kemudian bisa berujung penalti sesuai dengan regulasi.
Pandangan FIA tentang ketaatan pada peraturan bugdet cap bersifat final, dikuatkan pernyataan dalam regulasi olahraga:
“Tidak akan ada hak banding terhadap keputusan apa pun oleh Administrasi Batas Biaya untuk mengeluarkan sertifikat kepatuhan kepada Tim F1,” bunyi regulasi.
FIA sejauh ini masih enggan mengomentari apakah ada tim yang melanggar aturan pembatasan biaya atau tidak. Beberapa sumber di paddock F1 menyatakan bahwa dua tim berisiko tidak mendapatkan sertifikat kepatutan.
Diyakini pula, bahwa satu skuad mungkin telah melakukan pelanggaran kecil terhadap aturan budget cap. Sementara tim yang lain berupa pelanggaran material yang lebih serius.
Mobil Aston Martin AMR22 milik Sebastian Vettel berada di dalam garasi saat FP1 di Formula 1 Grand Prix Singapura 2022
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Sumber menyebutkan dua tim yang dimaksud adalah Red Bull dan Aston Martin. Kendati demikian, baik Red Bull maupun Aston Martin, belum memberikan pernyataan lebih lanjut.
Motorsport.com berupaya meminta komentar Team Principal Red Bull, Christian Horner, tetapi yang bersangkutan menolak.
Aston Martin sebaliknya hanya menyatakan bahwa budget cap sedang dalam negosiasi yang sedang berlangsung dengan badan pengatur.
“Kami telah menyerahkan pelaporan 2021 kami. Kami sedang berdiskusi dengan FIA, dan kami sedang menunggu sertifikasi,” ucap juru bicara tim.
Terkait apakah diperlukan audiensi pembatasan biaya tahun lalu, badan pengatur menyatakan bahwa masalah itu akan ditangani pada waktunya.
“FIA saat ini sedang menyelesaikan penilaian data keuangan 2021 yang diajukan oleh semua tim Formula 1,” kata juru bicara.
“Dugaan pelanggaran Regulasi Keuangan, jika ada, akan ditangani sesuai dengan proses formal yang ditetapkan dalam peraturan.”
Jika nantinya benar ditemukan pelanggaran, maka kedua tim berpotensi menerima hukuman. Dalam regulasi Formula 1 menjabarkan berbagai opsi sebagai hukuman bagi tim yang telah melanggar budget cap.
Untuk pelanggaran kecil, yang pengeluarannya kurang dari 5%, hukuman dapat mencakup teguran publik, pengurangan poin kejuaraan konstruktor atau pembalap, dikeluarkan dari acara, pembatasan pengujian aerodinamika atau denda.
Kemudian, pengeluaran biaya material secara berlebihan, dianggap lebih dari 5% melebihi batas, opsinya adalah sanksi yang lebih ketat.
Ini termasuk pengurangan poin kejuaraan pembalap atau konstruktor, skors dari acara, batasan pengujian aerodinamika, dikeluarkan dari kejuaraan atau pengurangan batas biaya pada masa mendatang.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments