Dapat Perlakuan Istimewa, Haas Akui Relasi dengan Ferrari Tak Berubah
Prinsipal Haas F1, Gunther Steiner, membantah relasi dengan Ferrari berubah setelah mereka berkantor di Maranello dan dapat bantuan insinyur si Kuda Jingkrak.

Pandangan bahwa jadi anak emas timbul setelah melihat perlakuan Ferrari kepada tim asal Amerika Serikat itu. Padahal, klien pabrikan Italia di F1 ada dua, yakni Haas dan Alfa Romeo.
Ferrari mendirikan Haas hub di Maranello. Mobil VF-22 juga didesain Simone Resta, mantan staf senior tim yang identik dengan warna merah tersebut.
Langkah itu dilakukan karena pandemi Covid-19 menyulitkan mobilitas kru Ferrari karena Inggris sempat menutup perbatasannya. Jadi perbaikan dan pengembangan hanya bisa dilakukan dari jarak jauh.
Alhasil, mobil musim lalu jadi yang paling lambat. Kondisi makin rumit karena Haas mendudukkan dua debutan Mick Schumacher dan Nikita Mazepin. Mereka pun tidak punya poin sama sekali.
Berangkat dari kegagalan itu, Haas harus fokus pada pengembangan mobil 2022 dengan panduan langsung dari Ferrrari.
Steiner tentu saja menyambut inisiatif dari pemasok power unit tersebut.
“Hubungan kami tidak berubah secara dramatis. Kami selalu punya hubungan baik. Relasi juga diatur dalam aturan FIA,” tutur Steiner.
“Anda tidak bisa berbuat lebih hanya karena duduk di Maranello. Ini sangat nyaman, di mana disediakan kantor di sana karena ada budget cap. Ferrari pun sudah merencanakan gedungnya.
“Kami memanfaatkan ruang kantor yang tersedia dan kami hanya punya 30 sampai 35 orang dari Ferrari, yang gabung ke tim kami karena pembatasan anggaran. Namun, hubungan, kolaborasi tidak berubah baik maupun buruk.
“Ini sangat sama. Sekarang, kami duduk di dalam Maranello dengan kelompol besar orang. Kami selalu punya staf di tempat terowongan angin, karena kami dapat dua kantor di Maranello sekarang, satu di terowongan angin dan satu lagi di tempat para desainer dan ahli aerodinamika bekerja.
“Saat kami dalam sesi wind tunnel, kami selalu punya kantor di mana semua orang bisa duduk dan tidak perlu berdiri dalam ruang kontrol terowongan angin.”

Haas VF-22
Photo by: Haas F1 Team
Haas selalu menjadi pelanggan Ferrari sejak debutnya di 2016. Bukan hanya membeli mesin, tapi juga komponen lain sepanjang tak melanggar regulasi.
“Dari sudut pandang parameter suplai, kami mencoba memaksimalkan kesempatan dengan Ferrari. Kami merupakan tim terkecil di grid, jadi karena itu bagi kami, sangat penting mencoba dan memaksimalkan peluang tersebut,” Resta menambahkan.
“Regulasi telah berubah dalam cara terukur antara tahun lalu dan tahun ini dengan spesifikasi komponen baru, dan lain-lain. Jadi Anda dapat memberi beberapa elemen dari Ferrari dengan parameter berbeda.
“Tapi ya, secara singkat, kami mencoba mengambil semua yang mungkin dalam regulasi teknik.”
Namun, dalam pengembangan VF-22, mereka mulai mengikis ketergantungan terhadap Ferrari dengan membuat girboks dan desain poros sendiri.
Penggemar McLaren Bisa Dapatkan Lego Model MCL35M pada 1 Maret
Horner Menang Lelang Amal Berhadiah Keliling Pabrik Mercedes
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.