Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Renault Jajaki Peluang Jadikan Williams F1 Sekutu

Renault sedang merayu Williams F1 agar mau membangun aliansi dengan mereka. Produsen otomotif Prancis itu punya misi tersendiri di balik manuvernya memberikan power unit.

Daniel Ricciardo, Renault F1 Team R.S.20

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Dalam Formula 1, kesepakatan terkait suplai mesin lebih dari sekadar pemenuhan aspek teknik dan finansial, tapi sudah mengarah pada cara untuk mencapai tujuan politis. Tujuan lainnya, adalah menjadikan klien tempat menggembleng talenta muda milik tim pabrikan.

Segala cara dilakukan agar Ferrari memiliki sekutu. Pabrikan asal Italia tak hanya menyuplai mesin. Mereka bahkan menyediakan tempat di Maranello supaya tim arahan Gunther Steiner tersebut bisa mengembangkan mobilnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, timbul rumor terkait penguatan ikatan antara Alfa Romeo Sauber dan Ferrari. Keduanya bekerja sama sejak 2010. Pabrikan asal Italia tersebut bakal lanjut memasok power unit dan komponen mobil lain, termasuk gearbox.

Memang belum ada pengumuman resmi, tapi Renault gelisah mengetahui hilangnya potensi mendapat klien baru. Sebab sebelumnya tersiar kabar kalau Alfa Romeo akan ganti produsen mesin dan mengarahkan pandangan ke perusahaan yang berkantor pusat di Viry-Chatillon.  

Ekspektasi mereka, Alfa Romeo dapat menggantikan McLaren yang memutuskan tak memperpanjang kontrak akhir 2020.

Tanpa McLaren atau tim satelit lainnya, harapan untuk mengorbitkan Christian Lundgaard, Zhou Guanyu dan Oscar Piastri ke Formula 1 memudar.

Baca Juga:

Agar program tetap berjalan sesuai rencana, Renault mencari rekanan baru. Sasarannya adalah Williams, sebagai satu-satunya tim yang berpeluang ganti power unit. Konon kedua belah pihak telah saling kontak, tapi masih ada rintangan.

Pertama, desain mobil untuk 2022 sedang dalam tahap eksekusi. Jika berganti pabrikan mesin, desainer dan engineer mesti tahu ukuran power unit dan paket sistem pendingin.

Kedua, ada hubungan antara Williams dan Mercedes. Mulai 2022, pabrikan Jerman akan lanjut memberi dukungan teknis. Bukan hanya mesin, tapi juga gearbox dan elemen lain.

Ketiga, ketika tim-tim kecil lain membubarkan departemen transmisi karena biaya tinggi, kecuali Williams dan McLaren. Mereka masih membuat gearbox sendiri yang disesuaikan dengan mesin dari luar.

Jika ganti tim yang didirikan Frank Williams ganti ke Renault, maka para engineer harus bekerja keras membuat gearbox yang cocok. Sedangkan, perusahaan yang dipimpin CEO Luca De Meo  hanya menggaransi power unit.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Saat Tampilan Tidak Didukung Performa
Artikel berikutnya Pengembangan Mobil Haas Bisa Terganggu

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia