Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Renault rancang ulang ERS untuk unit mesin F1 2017

Renault akan memperkenalkan generasi kedua dari Sistem Pemulihan Energi (ERS) di tahun ini sebagai proses perancangan ulang unit mesin Formula 1 mereka.

Jolyon Palmer, Renault Sport F1 Team RS16

Jolyon Palmer, Renault Sport F1 Team RS16

XPB Images

Cyril Abiteboul, Renault Sport F1 Managing Director in the FIA Press Conference
Cyril Abiteboul, Renault Sport F1 Managing Director
Cyril Abiteboul, Renault Sport F1 Managing Director
Jolyon Palmer, Renault Sport F1 Team
Jolyon Palmer, Renault Sport F1 Team
Jolyon Palmer, Renault Sport F1 Team RS16
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB12

Renault kini tengah menyelesaikan perancangan ulang untuk musim 2017, setelah Pabrikan mobil asal Perancis itu merasa mesin yang digunakan pada tiga tahun terakhir ini telah mencapai fase akhir dari potensi pengembangannya.

Berbicara beberapa pekan sebelum sesi tes pramusim di Barcelona dimulai, Managing Director tim Renault, Cyril Abiteboul, menjelaskan beberapa detail perihal apa yang akan dilakukan timnya untuk musim tahun ini.

“Tahun ini kami ingin mengonfirmasi perubahan situasi pada unit mesin kami, ujarnya.

“Kami akan memiliki arsitektur mesin yang baru di sistem pembakaran dalam (ICE) dan kami juga akan memperkenalkan generasi kedua dari Sistem Pemulihan Energi (ERS).”

Selain menyuplai tim pabrikan mereka sendiri, Renault juga memiliki kontrak dengan tim Red Bull dan Toro Rosso.

Kerja sama Infiniti

Perubahan ERS milik Renault ini muncul setelah kabar kerjasama Renault – Infiniti yang semakin erat. Salah satu bentuk dari kerja sama ini adalah perjanjian transfer teknologi.

Kini, Renault bisa melakukan pekerjaan tanpa harus melakukan outsourcing. Sebagai gantinya, mereka kini dapat fokus menggunakan sumber daya di dalam aliansi Renault – Nissan. Hal tersebut diyakini dapat mempercepat progres dan memberikan kendali yang lebih menyeluruh terhadap produk-produk mereka sendiri.

Abiteboul berkata: “Sejujurnya, ini baru bentuk awal dari kerja sama kami. Tahun lalu, kami sedikit terburu-buru, meski Infiniti sebenarnya sudah siap – karena saat itu hanya lah proses transfer antara Red Bull dengan Renault Sport.

Meski performa ERS Renault sudah tidak tertinggal lagi, Abiteboul merasa yakin bahwa ada peningkatan yang masih dapat diraih.

“Masih ada aspek-aspek tambahan yang bisa dipertimbangkan – seperti berat, pengemasan, kebutuhan pendinginan, dan intensitas di beberapa kondisi iklim tertentu.

“Ada beberapa hal yang terlihat seperti aspek sekunder, tetapi di F1, kami tidak bisa berpikir seperti itu. Begitu kita berada di tingkat teratas, ketika MGU bisa menyalurkan 120KW, kita harus bisa berpikir elemen-elemen ekstra yang bisa mengantarkan tim kita ke kasta paling atas.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Stroll masih belum percaya dapat tampil di ajang F1
Artikel berikutnya Williams: Proses kontrak Bottas ke Mercedes masuk tahap final

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia