Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Retro: Debut balapan F1 Rio Haryanto

Setelah hasil positif yang diraih pada sesi kualifikasi satu hari sebelumnya, Rio Haryanto mengalami masalah teknis pada balapan perdananya di Formula 1.

Rio Haryanto, Manor Racing on the grid

Foto oleh: XPB Images

Meski Rio berhasil mengungguli rekan setimnya Pascal Wehrlein saat sesi kualifikasi, pembalap Indonesia itu terkena hukuman penalti tiga grid. Hukuman tersebut dijatuhkan setelah FIA menilai Rio menjadi pihak yang bersalah saat melakukan senggolan dengan pembalap Haas, Romain Grosjean, pada sesi latihan bebas terakhir.

Insiden dengan Grosjean terjadi saat Rio berusaha keluar dari garasi dan masuk ke jalur pit lane. Melihat tayangan ulang, Rio juga sebenarnya tidak bisa berbuat banyak mengingat instruksi keluar garasi bergantung pada aba-aba kru timnya.

Tidak banyak yang bisa dilihat seorang pembalap dari kokpit mobil F1 yang juga dilengkapi headrest memanjang sampai ke kedua sisi helm sehingga menghasilkan blind spot yang cukup signifikan. Meski terlihat rutin, aba-aba atau sinyal dari kru tim menjadi krusial dalam menentukan aman tidaknya seorang pembalap bisa keluar dari garasi dan masuk ke jalur pit lane.

Karena hukuman penalti grid, Rio memulai balapan debutnya di F1 dari posisi start ke-22. Pembalap terpaksa harus melakukan formation lap dua kali karena mobil pembalap Rusia, Daniil Kvyat, mogok sebelum balapan dimulai.

Saat lima lampu merah padam, Rio berhasil melakukan start yang bersih. Di depan, duo pembalap Ferrari, Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen, berhasil melompati kedua pembalap Mercedes. Namun, laju mobil Mercedes yang terbukti lebih kencang membuat pabrikan Jerman itu akhirnya berhasil meraih hasil 1-2.

Kecelakaan yang melibatkan Fernando Alonso, dan pembalap Haas, Esteban Gutierrez, mungkin menjadi momen GP Australia 2016 yang paling diingat oleh fans.

Pada Lap 17, ban kanan-depan Alonso bersentuhan dengan ban kiri-belakang Gutierrez. Sentuhan kecil itu sudah cukup untuk membuat mobil Alonso tergelincir dan menabrak dinding trek sebelah kiri.

Masih dalam kecepatan yang cukup tinggi, mobil Alonso sempat terpelanting ke udara di atas jebakan kerikil sebelum kembali menabrak dinding pembatas dan berhenti.

Setelah insiden Alonso-Gutierrez, gangguan teknis menghadang laju Rio Haryanto. Pada penampilan perdananya di balapan F1, pembalap Indonesia itu harus mengakhiri balapannya lebih dini akibat masalah driveline pada mobilnya. Rekan setim Rio, Wehrlein, menyelesaikan lomba di urutan ke-16.

Berikut rilis pers resmi dari Manor Racing satu tahun yang lalu...

ONLY THE START

Naik dan turun di seri pembuka Melbourne. Pascal mencapai finish di urutan ke-16,

debut Rio berakhir lebih awal karena masalah driveline.

Balapan

2016 Formula 1 Rolex Australian Grand Prix, Minggu 20 Maret

Sirkuit Albert Park, Melbourne

Pascal    P16      1:32.673   

Rio         DNF   1:33.847

Perasaan campur aduk untuk Manor Racing pada akhir mendebarkan seri pembuka musim 2016. Pascal Wehrlein mengantar pulang MRT05 di posisi ke-16, tapi masalahdriveline menghadang debut yang sama-sama menjanjikan dari rekan setimnya, Rio Haryanto.

Pascal Wehrlein:

"Pertama-tama, senang rasanya menyelesaikan lomba pertama saya dan terima kasih kepada tim untuk itu. Saya mendapat awal yang fantastis dan saya sangat senang dapat menempatkan diri di posisi ke-15 pada akhir lap pembuka. Paruh pertama lomba lomba dijalani dengan sangat kencang dan saya berusaha keras di atas ban Supersoft dan kemudian Soft. Senang juga rasanya dapat mencapai posisi setinggi urutan ke-13 pada satu titik dan bersaing dengan Sauber. Semua berbalik bagi saya setelah saya pit stop pertama, yang dilaksanakan sebelum bendera merah. Rencana kami adalah untuk memiliki stint singkat dengan Supersoft yang berarti kami masuk pit untuk ban Soft tidak lama sebelum kecelakaan itu, yang kemudian mendatangkan rintangan besar karena banyak mobil-mobil lain masih belum masuk pit. Setelah itu, setiap orang di depan mulai menjauh dari saya dan karena kami sedang berjuang dengan degradasi ban saya tidak bisa berbuat apa-apa. Menjelang akhir saya memiliki masalah pengereman, jadi saya hanya harus fokus untuk mencapai finish. Kami semua telah belajar banyak akhir pekan ini dan semua orang bekerja sama dengan baik, jadi kami telah membuat awal yang baik dan sekarang kami harus berusaha keras untuk memperbaiki diri."

Rio Haryanto:

"Balapan saya berjalan singkat tapi benar-benar positif. Saya membuat awal yang baik, kecepatan cukup kencang dan saya senang dengan cara saya menjaga jarak dengan mobil-mobil di sekitar saya. Jelas saya kecewa tidak menyelesaikan Grand Prix pertama saya, tetapi saya tahu tim juga kecewa ini terjadi. Semua orang telah bekerja sama dengan baik jadi saya yakin kami dapat mengatasi masalah untuk Bahrain. Akhir pekan yang campur aduk sejauh ini; beberapa positif, beberapa hal yang perlu kami ambil pelajarannya. Di luar kendala-kendala, akhir pekan debut saya benar-benar spesial dan dukungan yang saya terima dari kerumunan sini dan semua orang di Indonesia sangat luar biasa. Saya berharap akan mendapat hasil yang lebih baik bagi kami di Bahrain. "

Dave Ryan, Racing Director:

"Di satu sisi, kami dapat mengambil beberapa hal positif dari balapan pertama kami musim ini. Sudah jelas kami telah membuat langkah maju dari tahun lalu dan kecepatan di bagian awal lomba menunjukkan potensi dalam paket. Pada saat yang sama, kami telah belajar banyak tentang di mana kami perlu perbaikan. Pascal melaksanakan pekerjaan dengan baik dan melesat di paruh pertama lomba. Rio juga mendapat awal yang bagus dan mengelola mobil di sekelilingnya dengan sangat baik. Setelah bendera merah situasi memburuk, dimulai dengan masalah yang menyebabkan Rio terhenti. Kami membuat dirinya kecewa hari ini sehingga reliabilitas akan menjadi prioritas tertinggi kami jelang Bahrain dan pada saat yang sama, kami harus melihat di mana kami tertinggal dalam hal performa mobil. Kami telah berjuang dengan kondisi ban dan itu faktor yang besar untuk Pascal di paruh kedua balapan. Secara operasional juga masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. Penghargaan untuk kedua pembalap, yang bisa sangat berbangga atas pekerjaan yang mereka lakukan di sini, di bawah banyak tekanan untuk pendatang baru. Ada kesempatan yang baik untuk perbaikan sekarang menjelang Bahrain dan kami akan mencari segala cara untuk mengatasi masalah ketika kami kembali di pabrik.”

Rio Haryanto, Manor Racing
Rio Haryanto, Manor Racing on the grid
Rio Haryanto, Manor Racing on the grid
Rio Haryanto, Manor Racing
Rio Haryanto, Manor Racing
Rio Haryanto, Manor Racing
Rio Haryanto, Manor Racing
Rio Haryanto, Manor Racing
Rio Haryanto, Manor Racing
Rio Haryanto, Manor Racing signs autographs for the fans
Rio Haryanto, Manor Racing signs autographs for the fans
Rio Haryanto, Manor Racing signs autographs for the fans
Rio Haryanto, Manor Racing
Rio Haryanto, Manor Racing
Rio Haryanto, Manor Racing on the drivers parade
Rio Haryanto, Manor Racing MRT05
Rio Haryanto, Manor Racing MRT05
Rio Haryanto, Manor Racing MRT05
Rio Haryanto, Manor Racing MRT05
20

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Retro: Rio Haryanto ungguli rekan setim di debut kualifikasi F1
Artikel berikutnya Alonso bersiap menghadapi "pekan yang sulit"

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia