Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Ricciardo Curhat Kangen Kampung Halamannya

Pembalap McLaren F1, Daniel Ricciardo, sangat merindukan kampung halamannya. Rasa kangen itu  membuatnya kerap kepikiran.

Daniel Ricciardo, McLaren

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Pria Australia tersebut sudah satu tahun tinggal berjauhan dengan kerabatnya akibat pandemi Covid-19. Terakhir kali, mereka berkumpul ketika F1 2020 ditunda usai Australia batal jadi tuan rumah.

“Penerbangan saya pada 1 Juni (2020, red.). Jadi sudah lebih dari satu tahun sejak saya pulang ke rumah,” ucapnya.

“Saya rindu rumah, rindu keluarga dan teman-teman. Itu bisa membuat saya sangat gelisah. Tahun ini, mungkin akan jadi yang pertama kali sejak saya meninggalkan rumah pada 2017, di mana saya merasa rindu dengan rumah. Saya sadar dengan itu.”

Jarak yang sangat jauh ditambah dengan protokol kesehatan yang diberlakukan di setiap negara menghalangi pergi ke Australia. Pembalap, yang selama ini tinggal di Monako itu, kadang iri dengan teman-temannya yang asli warga Eropa.

Baca Juga:

“Meski mereka tidak tinggal di rumah, kalau mereka tinggal di Eropa, mereka mungkin hanya 30 menit atau perlu penerbangan singkat, seperti sebagian besar dari mereka. Ini membuat mereka lebih mudah bertemu keluarga dan teman-temannya,” Ricciardo menuturkan.

Pembalap 31 tahun itu tidak mau larut dalam kesedihan. Ia memilih mengolah pikiran negatif menjadi sumber motivasi meningkatkan latihan dan kualitas di trek.

“Hal positifnya adalah itu mendorong dan motivasi saya karena saya tahu bahwa tidak masalah jika saya berkorban sedemikian rupa dan berjauhan dari keluarga dan anak-anak,” ujarnya.

“Saya rindu acara-acara tertentu. Keluarga semakin tua dan kakek nenek, hidup terus berjalan. Jadi ketika saya di sini dan melewatkan hal-hal penting bahwa saya sangat menghargainya. Kemudian, saya merenung, baiklah, lebih baik saya melakukan itu dengan benar sehingga berfungsi. Kalau tidak, semuanya sia-sia.

“Jadi saya menggunakannya sebagai penggerak. 100 persen. Pekan lalu, saya di rumah di Monako, dan memiliki akhir pekan bagus untuk latihan. Sejujurnya, banyak situasi mental di mana saya menempatkan diri sebagai pembalap tambahan. Jadi, saya melakukan itu untuk alasan yang tepat.”

Mungkin homesick yang menderanya, membuat langkahnya terhambat. Musim ini, ia belum pernah menjangkau podium sama sekali. Prestasi terbaiknya adalah peringkat keenam di GP Emilia Romagna, GP Spanyol dan GP Prancis. Ricciardo duduk di peringkat kesembilan dengan 34 poin.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Perez Diangkat Jadi Duta Pariwisata Meksiko
Artikel berikutnya Peringati Kolaborasi 25 Tahun, Sparco Beri Race Suit Ringan untuk McLaren

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia