Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jeda Musim Panas, Ricciardo Ingin Bangkitkan Rasa Lapar Kemenangan

Pembalap McLaren, Daniel Ricciardo, tak hanya menjadikan libur musim panas untuk membuatnya lepas dari tekanan, tapi juga akan memanfaatkan momentum untuk membangkitkan rasa lapar kemenangan pada paruh kedua Formula 1 2022.

Daniel Ricciardo, McLaren

Daniel Ricciardo, McLaren

Mark Sutton / Motorsport Images

Ricciardo menyelesaikan paruh pertama dengan rasa tidak puas yang besar. Pembalap Australia tersebut dua tangga di luar 10 besar klasemen. Ia baru mendapat 19 poin, dengan pencapaian terbaik P6 F1 GP Australia.

Rapor tersebut tampaknya tak membuat petinggi tim terkesan. Ricciardo pun dirumorkan akan diganti dengan juara Formula 2 2021, Oscar Piastri.

Rasa cemas tentu ada karena hingga kini CEO Zak Brown belum memberi kepastian soal kontrak. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan diri adalah dengan rutin menyumbang poin di sisa musim.

“Sejujurnya, mematikan (mobil) memberi saya reset alami. Pada satu titik di mana saya membayangkan, katakan 10 hari, dua pekan sebelum jeda, saya akan meliburkan sistem saya dan kemudian saya akan membangun rasa lapar lagi,” ujarnya.

“Jadi saya akan memikirkan itu, setelah mendapat waktu istirahat. Biasanya hal itu berfungsi bagi saya.

“Sekali lagi, keluar dengan teman, minum bir, bersenang-senang. Kemudian, saya akan sampai ke titik di mana saya mulai tidak merasa bersalah, tapi hanya seperti, baiklah, waktunya untuk menyalakan lagi. Kemudian, seperti sakelar alami itu akan kembali mungkin selama 14 hari.

“Sedikit seperti tahun lalu (saya ingin) mulai paruh kedua musim ini dengan ledakan positif dan hanya untuk sekadar menggelindingkan ban. Tiga balapan berturut-turut, sangat intens.

Baca Juga:

“Jadi saya berpikir untuk keluar dan mengeset keinginan kuat. Itu rencananya. Jelas bahwa lebih mudah mengatakan daripada melakukan. Tapi, jelas itu rencananya.”

Ketika diminta melihat ulang kiprahnya sepanjang paruh pertama musim ini, Ricciardo mengaku kalau MCL36 cukup rumit.

“Tentu saja, itu yang paling rumit. Saya ingat dalam stint balapan, Anda bisa mencapai 20 lap dan bisa berada dalam selisih 0,3 detik mungkin selama stint 20 lap pada waktu tertentu, dan agak sangat memegang kendali,” tuturnya.

“Saya merasa variasi tugas jauh lebih besar tahun ini. Saya akan melihat apa yang dilakukan orang lain. Tapi, mungkin hanya saya atau mungkin seluruh bidang tapi saya akan terkejut jika Anda melihat seseorang melakukan seperti 0,1 detik, 0,1 detik, 0,1 detik, 0,2 detik, 0,1 detik dan jadi lebih sulit memproduksi.

“Ada beberapa lap, yang saya akan kumpulkan, dan masuk akal. Saya seperti, itu manis. Tapi kemudian, beberapa putaran kemudian, saya mungkin keteteran 0,4 detik atau sesuatu, dan kemudian saya seperti, ughh…

“Itu tidak sederhan, seperti titik ke titik, ada beberapa rintangan sebelum sampai ke titik berikutnya. Sehingga, itu sedikit rumit.

“Saya kira ketika itu lebih dari ujung pisau atau ketika ada banyak variabel, di situ mulai menjadi langkah lebih sulit.”

Daniel Ricciardo, McLaren MCL36

Daniel Ricciardo, McLaren MCL36

Photo by: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya 5 Balapan Terbaik Paruh Pertama Formula 1 2022
Artikel berikutnya Mika Hakkinen Sebut Situasi Ferrari Bisa Lebih Buruk

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia