Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ricciardo Kagumi Perjuangan Gasly agar Tidak Dicoret dari F1

Daniel Ricciardo menunjuk Pierre Gasly sebagai pembalap F1 yang paling dipandang sebelah mata. Pilot AlphaTauri itu punya kemampuan jempolan asalkan didukung mobil mumpuni.

Pierre Gasly, AlphaTauri AT03

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Pembalap Prancis tersebut mendapat kesempatan tampil di Formula 1 mulai 2017. Juara GP2 2016 itu tidak berstatus full time. Sebab, ia mesti balapan di dua kompetisi lain, seperti Super Formula dan Formula E.

Setelah memperkuat Toro Rosso dalam lima balapan musim 2017, tim klien Red Bull tersebut memermanenkannya. Pada 2018, ia berhasil mencetak prestasi terbaik finis P4 Grand Prix Bahrain.

Gasly mencetak 29 poin sehingga mendarat di peringkat ke-15. Prestasi itu menarik Red Bull untuk memboyong ke skuad utama.

Sayangnya, kesempatan habis setengah musim saja. Padahal, ia menunjukkan performa mengesankan untuk ukuran anak baru.

Dalam 12 balapan, pemuda 26 tahun tersebut hanya gagal mendulang poin tiga kali. Posisi keempat F1 GP Inggris adalah raihan maksimal.

Gasly pun kembali dititipkan ke Toro Rosso usai kursinya diberikan kepada Alex Albon. Secara mengejutkan, runner-up Grand Prix Brasil dipersembahkan kepada tim medioker tersebut. Musim itu, perolehan poinnya naik tiga kali lipat, dari menjadi 95 dan peringkat klasemen jauh membaik, P7.

Daniel Ricciardo, McLaren MCL36, Pierre Gasly, AlphaTauri AT03, Kevin Magnussen, Haas VF-22, the remainder of the field

Daniel Ricciardo, McLaren MCL36, Pierre Gasly, AlphaTauri AT03, Kevin Magnussen, Haas VF-22, the remainder of the field

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Ketika tim ganti nama jadi AlphaTauri, ia tetap dipertahankan. Kemenangan dari GP Italia jadi bukti kalau Gasly pantas kembali ke skuad Die Roten Bullen.

Harapan bersanding dengan Max Verstappen kandas ketika Prinsipal Christian Horner malah merekrut Sergio Perez dari Racing Point. Tahun ini, pembalap Meksiko tersebut kembali dipastikan dapat kontrak baru.

Ricciardo rupanya memperhatikan kisah Gasly. Mantan pembalap Red Bull tersebut salut dengan jatuh bangun koleganya mempertahankan karier.

“Secara pribadi, saya suka Pierre Gasly. Untuk rekor, dia bukan hanya seorang pembalap yang saya suka. Saya menyukainya sebagai seseorang, tapi juga apa yang dia tunjukan. Dia bukan satu-satunya,” katanya ketika ditanya Daily Express soal pembalap F1 paling diremehkan.

“Untuk mencapai puncak Red Bull, dia punya kesempatan besar dengan mereka dan itu sangat singkat. Dia sampai ke atas, tapi ketika cepat sampai di sana, dia kembali dijatuhkan.

“Dia menunjukkan karakter sangat bagus, ketahanan sangat baik karena dia terus berjuang. Lewat semua itu, dia benar-benar berhasil memenangi balapan pada 2020.

“Dia mendapatkan sedikit podium. Menurut saya, ketika setiap orang menghapusnya, dia malah kembali dengan lebih kuat.”

Baca Juga:

Ricciardo menghormati Gasly sebagai kompetitor yang gigih demi mencapai tujuannya.

“Saya gembira untuknya sebagai manusia karena saya menyukainya, tapi sebagai kompetitor, saya menghormatinya. Sampai ke atas sangat sulit, bertahan di sana lebih berat lagi,” ucapnya.

“Dia melewati rollercoaster sangat besar dalam 12 bulan. Saya hanya tahu bahwa dia berjuang dengan baik agar tidak dicoret.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Felipe Massa: Sekarang, Momen Tepat Vettel Pensiun dari F1
Artikel berikutnya Otmar Szafnauer Harap Oscar Piastri Lebih Loyal ke Alpine

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia