Ricciardo Minta Maaf Berkata Kasar soal Unggahan F1
Pembalap McLaren, Daniel Ricciardo, akhirnya minta maaf lantaran melontarkan komentar bodoh mengenai banyaknya video crash yang diunggah media sosial resmi Formula 1.
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Pria Australia tersebut heran dengan pilihan cuplikan momen tahun 2020 ditayangkan F1 untuk kepentingan promosi. Menurutnya, tayangan insiden yang menguasai konten tersebut menunjukkan minimnya simpati mereka kepada para pembalap.
“Saya kira, tahun lalu, F1 menampilkan di kanal media sosial, seperti 10 momen terbaik atau seperti itu, dan delapan dari 10 adalah crash,” ujarnya dalam wawancara dengan Square Mile.
“Saya seperti (ingin berkata), kalian idiot. Mungkin anak 12 tahun mau melihat konten seperti itu dan tampak keren karena mereka belum tahu mana yang lebih baik, tapi kami bukan anak-anak. Seharusnya lakukan yang lebih baik.”
Tentu saja pernyataan itu menuai kontroversi terutama di jagad maya. Sadar komentarnya menimbulkan ketidaknyamanan, Ricciardo lantas meminta maaf dalam konferensi pers jelang GP Emilia Romagna, Kamis (15/4/2021).
“Saya pastinya harus lebih baik dalam berkata-kata. Kalau bisa, saya ingin menarik perkataan saya. Itu terlalu agresif,” tuturnya.
“Saya semestinya lebih tahu tentang olahraga ini mungkin selama saya di dalamnya. Meski mungkin saat itu saya rasa, ini di luar konteks, saya tahu bahwa itu akan didorong, dan seharusnya, saya belaku lebih baik.
“Saya tidak membantah telah mengatakannya tapi nadanya tidak selalu ditampilkan. Bisa saja saya juga, Kadang, saya mungkin terlalu nyaman dengan siapa pun yang mewawancarai dan saya mungkin menganggap enteng.”
Kendati meminta maaf, bukan berarti Ricciardo mengubah pendapatnya terhadap kebijakan konten promosi F1. Akhir musim lalu, ia mengecam tayangan insiden Romain Grosjean secara masif dan terus diulang selama balapan.
Keberatan tersebut sudah disampaikannya dalam pertemuan dengan F1. Ia pun memberi saran agar tim media sosial lebih sering mengekspos sisi positif olahraga, alih-alih kecelakaan. Apalagi musim lalu, situasi sangat sulit dipengaruhi pandemi Covid-19.
“Saya rasa musim lalu merupakan tahun luar biasa untuk F1. Ada banyak peraih podium, ada banyak balapan yang menyenangkan. Saya pasti tidak akan menempatkannya di bawah musim membosankan,” ia mengungkapkan.
“Menurut saya, ada lebih banyak ruang untuk mengekspos tingginya olahraga dan pencapaian hebat masing-masing pembalap dan penampilan individu. Entah beberapa aksi menyalip spektakuler atau Anda tahu, saya pikir masih banyak cerita lebih baik untuk diberitakan, ketimbang hanya crash.
“Ini opini saya semata karena olahraga kami lebih baik daripada itu. Saya rasa kami para pembalap paling bertalenta di dunia dan kami mengemudikan mobil istimewa ini. Jadi normalnya, crash kurang menggambarkan bakat kami. Kami pasti membuat kesalahan tapi saya mungkin menyoroti yang tertinggi kalau saya punya kontrol kreatif.
“Sekali lagi, saya minta maaf. Saya ingin meralat, setidaknya bahasa dari komen tersebut, tapi itu semua pendapat saya tentang apa yang saya akan lakukan jika saya punya kans untuk mengarahkannya sedikit.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments