Daniel Ricciardo Tak Pernah Bermimpi Jadi Pembalap Ferrari
Daniel Ricciardo menegaskan dirinya senang dengan apa yang dimilikinya saat ini. Bahkan tak pernah berharap untuk memperkuat Ferrari di Formula 1.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Ricciardo memulai kariernya di F1 sebagai pembalap Toro Rosso pada 2012, yang saat ini berganti nama menjadi AlphaTauri.
Musim 2014, pria asal Australia itu dipromosikan ke Red Bull Racing, dan berhasil mengakhiri kejuaraan di peringkat ketiga klasemen akhir. Namun, pada tahun berikutnya, ia mengalami kesulitan dan harus berada di urutan kedelapan.
Formula 1 2018 lalu menjadi akhir kiprah Daniel Ricciardo bersama Red Bull, yang mana semusim kemudia, ia bergabung dengan Renault.
Berstatus driver Renault, Ricciardo kesulitan untuk menemukan kecepatan, karena mobil yang digunakannya jauh berbeda dibanding sebelumnya, meski menggunakan mesin sama.
Tahun lalu, dia lebih percaya diri memacu Renault berkat pengembangan yang dilakukan timnya. Ia menyelesaikan musim di peringkat kelima klasemen akhir, serta mengoleksi dua podium.
Saat ini, Ricciardo berseragam McLaren yang diperkuat power unit Mercedes, dan ini jadi pertama kalinya bagi sang pembalap untuk mengemudikan mobil di luar mesin Renault.
Sebelum gabung McLaren, sempat beredar kabar bahwa Ricciardo bakal memperkuat Ferrari untuk menggantikan Sebastian Vettel.
Tetapi hal tersebut tak terjadi karena tidak ada pembicaraan lebih lanjut. Kendati begitu, ia tak masalah dan merasa sangat bahagia dengan apa yang dimilikinya saat ini.
“Ada sedikit pembicaraan, tapi kami tidak pernah mengarah ke sana. Kami tidak duduk di meja bundar dengan sebuah kertas untuk ditandatangani, tidak ada sama sekali. Itu hanya obrolan ringan,” kata Ricciardo.
“Itu obrolan secara sepintas, tidak pernah sampai pada titik mulai menyusun kontrak, seperti yang Anda lihat.
“Tidak pernah sampai sejauh itu. Jadi, tentu saja kami berbicara, tetapi tidak ada… katakanlah, tak ada tahap kedua.”
Daniel Ricciardo tidak mengesampingkan sejarah Ferrari sebagai tim juara, serta jadi penantang kuat Mercedes sebelum Red Bull Racing lakukan peningkatan besar.
Ia bahkan mengaku sempat menjadikan skuad kuda jingkrak sebagai opsi setelah memutuskan hengkang dari Red Bull.
“Itu menjadi salah satu pilihan saya. Saat itu mereka menjadi tim yang memperjuangkan gelar, ketika diperkuat Seb (Vettel),” ujarnya.
“Tim itu berada dalam kondisi terbaik. Pada saat itu, mereka dan Mercedes merupakan dua tim di luar Red Bull yang sangat diinginkan.
“Tapi ya, saya berusaha untuk tidak terikat pada emosi, katakanlah, dengan Italia dan dari mana saya berasal.
“Ada sebuah foto waktu saya kecil menggunakan kaos Ferrari yang dibelikan ayah saya. Ya, mereka tim yang sangat hebat, dan saya sangat menghormati mereka.
“Tetapi, impian saya adalah untuk berada di F1, bukan bergabung dengan Ferrari. Jika itu terjadi, maka sangat bagus. Bagaimanapun, saya sudah sangat senang dengan apa yang saya miliki saat ini.”
Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments