Ricciardo Tidak Terima Tertinggal Jauh dari Norris
Daniel Ricciardo tak terima dengan keberhasilan partner di McLaren, Lando Norris. Pembalap muda tersebut mencatatkan waktu terbaik kelima dalam kualifikasi F1 GP Monako, sedangkan pilot Australia harus puas di peringkat ke-12.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Tiga tahun lalu, Ricciardo merajai sirkuit Monte Carlo saat masih memperkuat Red Bull. Sekarang, ia tersandung di kualifikasi kedua dengan selisih waktu yang sangat besar dari Norris.
Antara keduanya ada gap hampir satu detik. Ricciardo membukukan waktu terbaik 1 menit 11,598 detik, sedangkan pemuda Inggris menorehkan 1 menit 10,620 detik.
Bagi eks pilot Renault, perbedaan besar capaian itu membuatnya bertanya-tanya karena selalu kalah satu detik dari Norris, sepanjang akhir pekan ini. Ia mengekspresikan kekecewaan. Merujuk pada lebar lintasan di Monte Carlo yang menyulitkan melakukan serangan, maka posisi saat start sangat menentukan.
“Saya lebih bingung daripada frustrasi. Tentu saja, saya frustrasi dan kesal karena kualifikasi sangat penting di sini, tapi kami berada pada satu titik di mana itu bukan persoalan posisi. Kami hanya melaju untuk lebih dari satu detik sepanjang akhir pekan,” ucapnya.
“Saya ingin mengatakan bahwa saya tidak perlu merasa nyaman atau saya masih perlu mengenal mobil, tapi tak masalah untuk satu detik. Tapi tidak di sini.
“Saya kiri kita mungkin harus melihat gambaran lebih besar karena saya menolak untuk percaya bahwa saya yang lambat di sini. Saya pernah berkendara bersisian dengan Max di sini dan saya yakin bahwa Lando cepat juga, tapi saya sulit mempercayai kalau dia yang tercepat kedua tanpa ingin menolaknya.”
Ricciardo mengungkapkan masih tak habis pikir dengan catatan waktunya. Padahal, ia yakin semua berfungsi dengan baik dan mengemudi lebih baik daripada sebelumnya.
“Pada satu titik, tiba-tiba saya lebih lambat 1,2 detik daripada Lando. Saya tak punya jawaban untuk itu. Saya tidak merasa bahwa itu salah secara fundamental. Lalu, saya kembali melewati gari lagi dan mungkin saya kehilangan 0,1 atau 0,2 detik. Saat saya mendengar backlog, saya katakan, ‘Saya tak punya jawaban. Maaf’.”
Pembalap 33 tahun itu berharap bisa mencari solusi bersama McLaren agar tidak mengalami masalah serupa saat balapan.
“Tapi bukannya mengubur kepala di pasir dan mengatakan, ‘Perbaiki itu dan saya akan jadi yang terbaik.’ Saya ingin bekerja untuk itu. Saya yakin masih bisa memperbaiki hal-hal, tapi akhir pekan ini, itu adalah sebuah anomali,” ia mengungkapkan.
“Itu kisah yang sama dari sesi latihan bebas pertama pada Kamis. Saya mungkin telah mengambil beberapa langkah maju, tapi saya kira, saya tidak pernah membukukan selisih setengah detik. Itu banyak.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments