Ricciardo Ungkap Lebih Mudah Kalahkan Vettel ketimbang Verstappen
Daniel Ricciardo mengatakan dirinya lebih mudah mengalahkan Sebastian Vettel dibanding Max Verstappen ketika berada di Red Bull Racing.
Foto oleh: Red Bull Racing
Ricciardo, yang mulai musim ini membela McLaren, menjadi satu-satunya pembalap yang pernah bertandem dengan Vettel dan Verstappen di Red Bull.
Ricciardo datang setelah Vettel memenangi gelar juara dunia Formula 1 keempat (2013), dan berhasil membuat pria asal Jerman itu kesulitan karena memiliki rekan setim yang kompetitif.
Tapi, sejak bertandem dengan Verstappen mulai musim 2017, Daniel Ricciardo merasakan suasana persaingan yang sangat ketat.
Terlebih, semangat jiwa muda yang dimiliki oleh Max Verstappen membuat pria asal Australia itu semakin kesulitan mengendalikan situasi.
“Di atas kertas, mengalahkan Seb kelihatannya lebih mudah. Saya juga memiliki pertarungan yang sangat ketat dengannya,” kata Ricciardo dalam wawancara dengan Sport Bild.
“Saat itu, Sebastian jauh lebih tua dan berada dalam puncak kariernya. Hanya ada sedikit ruang baginya untuk menjadi lebih baik lagi sebagai juara dunia empat kali (beruntun pada 2010-2013). Jadi, jelas lebih sulit menghadapi Max.”
Sulitnya menghadapi Max Verstappen membuat Daniel Ricciardo memutuskan untuk meninggalkan Red Bull pada akhir 2018, untuk bergabung dengan Renault.
Namun, perpisahan itu diduga karena tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris, itu memutuskan untuk menggunakan power unit dari Honda mulai 2019.
Selain menjadi tandem dari dua pembalap terbaik di Formula 1, Daniel Ricciardo juga pernah satu trek dengan legenda ajang balap jet darat, Michael Schumacher.
Saat ini, Ricciardo juga satu trek dengan putra sang legenda, Mick Schumacher, yang dipromosikan oleh Ferrari dan bergabung dengan Haas.
Bagi pemenang tujuh Grand Prix dan 31 finis podium dalam 199 balapan F1 tersebut, ini merupakan hal yang menarik karena bisa merasakan satu trek dengan ayah dan saat ini bersama putranya.
Ricciardo juga masih mengingat ketika dirinya memperkuat Scuderia Toro Rosso pada F1 2012, mampu bersaing ketat dengan Michael Schumacher (Mercedes) hanya untuk memperebutkan posisi ke-10 di Sirkuit Suzuka, Jepang.
“Itu benar-benar gila. Ketika saya tua nanti, maka saya akan terus mengingat momen tersebut,” ujar Ricciardo yang akhrnya memenangi duel melawan Schumacher di GP Jepang 2012 itu.
Daniel Ricciardo memiliki chemistry yang bagus dengan Mick Schumacher ketika mereka pertama kali bertemu dalam pertandingan amal sepak bola pada 2016.
Menurutnya, Schumacher layak berada di Formula 1, bukan hanya karena nama besar keluarganya, tapi juga kemampuannya.
“Semua yang saya lihat darinya, menunjukkan kepada saya bahwa dirinya pantang mendapatkan tempat di sini,” tuturnya.
“Dia bekerja sangat keras dan saya terkesan dengan apa yang telah dilakukannya selama ini.”
Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M, melewati Mick Schumacher, Haas VF-21
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments