Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Ricciardo yakin Red Bull bisa tangani rivalitasnya dengan Verstappen

Daniel Ricciardo percaya timnya, Red Bull, dapat menangani rivalitas internal antara dirinya dengan Max Verstappen

Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB12

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Race winner Daniel Ricciardo, Red Bull Racing (Right) in the FIA Press Conference with team mate Max
Fourth place qualifier Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB12 climbs out of his car next to team mat
Max Verstappen, Red Bull Racing RB12, Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB12
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB12
Race winner Daniel Ricciardo, Red Bull Racing (Right) celebrates with his second placed team mate Ma
Max Verstappen, Red Bull Racing RB12
Max Verstappen, Red Bull Racing RB12
Podium: third place Daniel Ricciardo, Red Bull Racing with Max Verstappen, Red Bull Racing

Max Verstappen bergabung bersama tim Red Bull setelah mendapatkan promosi dari tim Toro Rosso. Pembalap muda asal Belanda itu tidak butuh waktu lama untuk menegaskan statusnya sebagai salah satu bintang di F1 setelah ia berhasil menjuarai balapan debutnya bersama Red Bull di GP Spanyol.

Tetapi, meskipun Red Bull kini memiliki dua pembalap yang bisa dibilang sama kuatnya, Ricciardo percaya dirinya dan Verstappen masih bisa mengatasi rivalitas antar keduanya.

“Sulit untuk dibuat prediksi perihal apa yang akan atau tidak terjadi, tetapi saya pikir tahun ini kami berdua telah sering terlibat duel, terutama saat di GP Malaysia di mana saya berhasil menang. Dan saat itu saya rasa Max tidak merasa iri atau kesal, jadi ia menanganinya dengan baik,” ujar Ricciardo kepada Motorsport.com.

“Kami saling menghormati. Ketika saya dikalahkan oleh dia, tentu saya kecewa – tetapi itu karena memang saya tidak suka kalah. Tetapi, ketika saya kalah, saya tetap memahami bahwa ia telah membalap dengan sangat baik dan melakukan apa yang harus ia kerjakan.

“Kita harus bisa belajar dari kekalahan seperti itu, dan jika kita bisa melakukan hal tersebut, saya yakin semuanya akan baik-baik saja.”

Pembalap Australia itu merasa timnya, Red Bull, tidak perlu menerapkan peraturan khusus terkait pengelolaan rivalitas dirinya dengan Verstappen, selama keduanya tidak saling bertabrakan.

“Selama ini, saya pikir Red Bull telah menanganinya dengan baik,” imbuhnya. “Jika kami berdua memulai balapan di posisi bersampingan, mereka akan berkata, ‘hati-hati di tikungan pertama, jangan saling merusak balapan,’ tetapi selain instruksi itu, kami tetap bebas untuk saling membalap, dan berduel sengit – tentunya tanpa melakukan kontak.

“Kami bisa saling bertarung layaknya melawan kompetitor lain... tetapi tentunya dengan sedikit ekstra hati-hati. Karena kami sadar, jika kami saling bertabrakan, hal tersebut akan membuat kecewa enam.. atau tujuh ratus staf yang bekerja di tim ini.

“Jadi saya pikir, mereka [Red Bull] telah menerapkan sebuah pendekatan yang benar, dan hal tersebut tidak perlu dirubah lagi.”

Wawancara oleh David Malsher

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mercedes tawarkan tes F1 ke Valentino Rossi dan Sebastien Ogier
Artikel berikutnya Magnussen bela keputusan gabung ke Haas dari Renault

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia