Ketika Rio Haryanto jalani tes Formula 1 perdana pada usia 17 tahun
Menguji coba mobil VR-01 milik tim Virgin Racing di Abu Dhabi, Rio Haryanto mencetak sejarah sebagai pembalap pertama dari Indonesia yang mengemudikan mobil Formula 1 di trek Grand Prix dunia.
Rio mendapatkan kesempatan istimewa setelah berhasil menjadi pembalap terbaik dari tim Manor Racing, yang memiliki afiliasi dengan tim F1 Virgin Racing, pada musim perdana GP3 Series 2010.
Juara Formula BMW Asia Pasifik 2009 itu unggul di atas semua rekan setimnya, Adrian Quaife-Hobbs, James Jakes, dan Adrien Tambay - meski Tambay hanya tampil di dua ronde menggantikan Jakes.
Saat Rio menjalani tes F1 di Yas Marina Circuit, Abu Dhabi pada tanggal 16 November 2010, pembalap kelahiran 22 Januari 1993 tersebut memegang rekor sebagai pembalap termuda yang mengemudikan mobil F1 di sirkuit tuan rumah kejuaraan dunia.
Sebelumnya pada bulan September, Nabil Jeffri dari Malaysia sudah mengetes mobil F1 tim Lotus pada usia 16 tahun tapi itu hanya untuk tes aerodinamika singkat di sebuah landas pacu bekas zaman perang.
Tes pembalap muda di Abu Dhabi
Nama | Tim | Negara Pembalap | Usia Pembalap | Catatan |
---|---|---|---|---|
Daniel Ricciardo | Red Bull | Australia | 21 | Kampiun F3 Inggris 2009 |
Gary Paffett | McLaren | Inggris | 29 | Pembalap cadangan McLaren, kampiun DTM 2005 |
Oliver Turvey | McLaren | Inggris | 23 | Runner-up F3 Inggris 2008 |
Jules Bianchi | Ferrari | Perancis | 21 | Test driver Ferrari 2011, kampiun F3 Euroseries 2009 |
Sam Bird | Mercedes | Inggris | 23 | Klasemen P5 GP2 Series 2010 |
Jerome D'Ambrosio | Renault | Belgia | 24 | Empat sesi FP bersama Virgin, kampiun International Formula Master 2007 |
Mikhail Aleshin | Renault | Rusia | 23 | Kampiun World Series by Renault 2010 |
Pastor Maldonado | Williams | Venezuela | 25 | Kampiun GP2 Series 2010 |
Dean Stoneman | Williams | Inggris | 20 | Kampiun F2 2010 |
Yelmer Buurman | Force India | Belanda | 23 | Runner-up Superlague Formula 2008 |
Antonio Felix da Costa | Force India | Portugal | 19 | Kampiun Formula Renault 2.0 Northern European Cup 2009 |
Paul di Resta | Force India | Inggris | 24 | Pembalap cadangan Force India, kampiun F3 Euroseries 2006 |
Esteban Gutierrez | Sauber | Meksiko | 19 | Kampiun GP3 Series 2010 |
Sergio Perez | Sauber | Meksiko | 20 | Pembalap Sauber 2011, Runner-up GP2 Series 2010 |
Jean-Eric Vergne | Toro Rosso | Perancis | 20 | Kampiun F3 Inggris Internasional 2010 |
Vladimir Arabadzhiev | Lotus | Bulgaria | 26 | Kampiun Formula Master Italia 2008 |
Rodolfo Gonzalez | Lotus | Venezuela | 24 | Kampiun F3 Inggris Internasonal kelas Nasional |
Jerome D'Ambrosio | Virgin | Belgia | 24 | Empat sesi FP bersama Virgin, kampiun International Formula Master 2007 |
Luiz Razia | Virgin | Brasil | 20 | Pembalap cadangan Virgin, kampiun F3 Amerika Selatan 2006 |
Rio Haryanto | Virgin | Indonesia | 17 | Kampiun Formula BMW Pacific 2009 |
Pastor Maldonado | Hispania | Venezuela | 25 | Kampiun GP2 Series 2010 |
Josef Kral | Hispania | Repubik Ceko | 20 | Runner-up Formula BMW Inggris 2007, klasemen P3 International Formula Master 2009 |
Davide Valsecchi | Hispania | Italia | 23 | Kampiun GP2 Series Asia 2010 |
Musim F1 2010 berakhir tapi bukan berarti aksi di lintasan harus berhenti karena tes pembalap muda digelar 16-17 November 2010 tak lama setelah GP Abu Dhabi.
Virgin menurunkan tiga pembalap non-reguler pada tes ini di antara barisan para juara dan kampiun dari berbagai kejuaraan di luar F1.
Luiz Razia, Jerome D'Ambrosio, dan Rio sudah mengemudikan mobil VR-01 di simulator tapi bagi sang pembalap Indonesia, ini akan menjadi pengalaman pertamanya menjajal mobil F1 di dunia nyata.
VR-01 sendiri adalah mobil F1 pertama yang dirancang sepenuhnya melalui dinamika fluida komputasi (Computational fluid dynamics, CFD).
Razia sudah mencoba mobil Virgin sebelum musim 2010 berjalan tapi tidak dengan ban spesifikasi balap dan hanya untuk sesi syuting yang singkat di Jerez. Selain itu, beberapa pekan sebelum tes di akhir musim itu Razia juga sudah memacu mobil Super Aguri di Estoril.
D'Ambrosio pun pernah mengemudikan mobil pada empat sesi free practice.
Rio mendapat jatah memacu mobil di sesi pagi pada hari Selasa sebelum Jerome mengambil alih. Keesokan harinya, giliran Luiz yang memiliki waktu seharian untuk tes.
"Ide memberi pembalap terbaik Manor Racing di GP3 sebuah sesi tes di mobil F1 benar-benar fantastis dan saya ingin berterima kasih kepada manajemen tim untuk itu," kata Rio sebelum tes.
"Saya sangat senang memenangkan kesempatan ini dan sangat tidak sabar untuk mengemudikan mobil.
"Saya sudah mengemudikannya di simulator dan saya rasa mampu mencetak beberapa catatan waktu yang bagus, jadi saya berharap untuk mengulangnya di trek."
Momen bersejarah
Rio secara perlahan mengeluarkan mobil VR-01 dari garasi menuju ke lintasan untuk putaran instalasi.
Tidak membutuhkan waktu yang lama sebelum ia bisa mengapresiasi sensasi akselerasi dan pengereman mobil Formula 1.
Rio menyelesaikan total 21 putaran sebelum masalah girboks menghentikan sesinya lebih awal.
"Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada semua kru tim Virgin Racing yang telah memberikan kesempatan luar biasa ini," kata Rio usai tes.
"Tim sangat mendukung dan menyediakan semua yang saya butuhkan, memastikan saya bisa 100 persen senang dengan kursi dan pedal mobil serta mengatur semuanya berdasarkan kebutuhan saya.
"Ketika saya pertama kali masuk ke dalam mobil, saya harus akui saya sangat gugup, terutama karena ada banyak mekanik di sekeliling mobil dan mereka memantau saya.
"Di GP3 kami hanya memiliki dua mekanik yang bekerja pada mobil, tapi di sini ada 15 kru.
"Saya sangat berhati-hati di awal putaran instalasi, tapi ketika saya berada di lurusan belakang, saya mulai lebih membuka gas. Akselerasinya sungguh luar biasa, sama halnya dengan pengereman.
Ketika saya keluar dari mobil, kedua kaki saya bergetar karena masih terpacu adrenalin.
Rio Haryanto
"Setelah kami berdiskusi, saya kembali ke lintasan untuk percobaan kencang pertama yang sesungguhnya, untuk 10 lap, dan saya mulai merasakan besarnya tenaga dan downforce mobil.
"Secara bertahap, catatan waktu saya membaik karena saya mulai bisa membangun kecepatan dan mengerem lebih telat.
"Setelah itu, saya benar-benar merasa nyaman dengan mobil, tapi sayangnya kami mengalami masalah girboks dan tidak bisa melanjutkan tes.
"Saya sangat terkesan dengan bagaimana para mekanik bekerja sangat cepat supaya saya bisa kembali ke trek tapi sayangnya itu tidak memungkinkan, jadi saya juga kecewa seperti halnya mereka.
"Hari ini adalah pengalaman yang paling luar biasa dan saya sadar betapa beruntungnya saya mendapat kesempatan tersebut dengan secepat ini di karier saya.
"Tes ini membuat saya semakin terfokus dan bertekad untuk bekerja keras dan mewujudukan cita-cita saya menjadi pembalap Formula 1," tandas Rio.
Team principal Virgin, John Booth, memberi komentar positif bagi Rio dan D'Ambrosio yang menyelesaikan tes hari pertama dengan lancar, meski dirinya juga menyayangkan masalah teknis yang menimpa Rio.
"Kami dapat menyelesaikan program tes yang sibuk pada hari ini dan kedua pembalap muda kami telah melakukan pekerjaan yang bagus," ujar Booth.
"Ada banyak tekanan untuk Rio pada debut [tes] F1 perdananya tapi dia bisa mengatasinya dengan mengagumkan.
"Saat dia mulai melaju kencang, sayangnya masalah girboks mengakhiri tes sesi pagi lebih awal," tutup Booth.
Enam tahun kemudian, siapa yang menyangka Rio menjadi pembalap F1 dengan tim yang merupakan reinkarnasi dari Virgin?
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.